Mendadak kami pulang kampung. Memang tidak semendadak yang
hari itu tiba-tiba timbul ide pulkam, lalu langsung berkemas dan pergi bergegas.
Mendadak di sini adalah berpikir hanya dalam beberapa hari belakangan. Kemudian,
oke, ayo pulang!
Sungguh berbeda dengan pulkam-pulkam sebelumnya. Sebelum pandemi, kami biasa pulang saat Natal, terkadang waktu Lebaran. Pulang yang bisa diagendakan jauh hari, bahkan beli tiket pun biasa dilakukan berbulan-bulan sebelumnya. Namun, seperti kita tahu, pandemi Covid-19 membatalkan banyak sekali agenda bepergian manusia. Tentu saja, kami tidak sendirian. Sangat banyaaak orang yang mengalami perubahan rencana perjalanan.
Natal 2020, kami tidak pulang dengan harapan bisa diganti saat Lebaran. Namun, niat untuk pulang saat Lebaran tahun ini juga terancam batal setelah pemerintah mengeluarkan larangan mudik. Saya cukup memahami aturan itu meski memang rasanya nanggung juga. Tapi ya, larangan mudik dalam periode terbatas saja sudah pro-kontra, apalagi kalau total nggak bisa bepergian.
Di sisi lain, keinginan untuk pulang sudah tidak menentu. Saat mengamat-amati kalender, tetiba muncul ide untuk pulang ke Jawa dan kembali ke Makassar sebelum arus mudik. Hitung-hitung waktu, memang waktu di kampung jadi tak akan sepanjang biasanya. Pulkam dalam kondisi normal, biasanya kami dua minggu di kampung. Seminggu di kampung BJ, dan seminggu di kampung saya. Membagi waktu untuk simbah-simbah bertemu dengan Ale-Elo. Sedangkan di pulkam kali ini, BJ hanya punya waktu sekitar satu minggu. Kalau saya dan anak-anak sih bisa saja molor sampai habis Lebaran...., toh belajar sekolah masih dalam jaringan. ^-^
Oke, rencana pulang fixed. Tinggal cari tiket dan test swab
antigen untuk persyaratan terbang. BJ memang sedikit worry kalau-kalau test
masih menunjukkan hasil reaktif karena awal tahun sempat positif Covid. Namun,
saat itu kan BJ sudah test swab PCR ulang dan negatif. Mudah-mudahan hasil test kami semua non-reaktif.
Baca : Mengalami Covid-19
Kami masih belum menentukan tempat dan waktu untuk test swab
antigen ketika melihat tenda bertuliskan SWAB POINT di perbatasan Gowa –
Makasar (Citraland Celebes). Sebenarnya sudah beberapa kali sih lihat tenda
itu. Namun, sebelum-sebelumnya kan belum butuh test swab, jadi hanya lihat
sepintas saja.
Berhubung sudah niat mau test swab, jadi deh meluangkan
waktu untuk berhenti guna menanyakan beberapa informasi. Jarak SWAB POINT dari
tempat tinggal tidak terlalu jauh. Kalau ada yang dekat, buat apa jauh-jauh, gitu
sih alasan simpel kami. Selain itu, kalau test bisa dilakukan di swab point,
berarti malah tidak perlu pergi ke klinik atau rumah sakit.
Setelah sedikit bertanya-tanya, jadi tahu deh kalau test
swab memang bisa dilakukan di titik itu. Test dilayani oleh FASTLAB, yakni
perusahaan penyedia layanan swab cepat. Staff di swab point menjelaskan, untuk
test antigen, hasilnya bisa diketahui dalam 20 menit.
Sejak pandemi, saya baru sekali bepergian menggunakan pesawat terbang, yakni saat pindah dari Medan ke Makassar Juni 2020. Waktu itu, saya dan Ale-Elo melakukan test rapid di RS Siloam Medan. Waktu itu, kami bertiga mesti datang pagi-pagi supaya dapat nomor antrean awal. Juga mesti mengikuti prosedur rumah sakit yang pastinya tidak sesimpel di fasilitas kesehatan yang lebih kecil.
Baca : Pengalaman Terbang Saat Pandemi
Jujur, kecuali di tempat dengan agenda test massal dan di titik pemberangkatan penumpang seperti stasiun dan bandara, saya pikir test deteksi covid hanya bisa dilakukan di fasilitas kesehatan (klinik /rumah sakit) atau malah di rumah (homecare). Ternyata saya kurang update. Test swab mandiri oleh FastLab ini bahkan dilakukan di pinggir jalan dengan menggunakan tenda dan mobil combat.
Staf FastLab menginformasikan bahwa pendaftaran test bisa dilakukan on the spot maupun jauh hari melalui aplikasi. Pada saat saya test, sedang ada promo diskon 50 persen untuk test swab antigen dengan mendaftar melalui aplikasi. Waah, lumayun banget kan 50 persen.
Di rumah, saya menginstall aplikasi Fastlab. Beneran ada
promo di periode 2-15 April (untuk update promo bisa cek langsung di web/ig/aplikasi Fastlab yaa). Judul promonya Swab Antigen Atta dan Aurel tapi fotonya Atta aja😀😀. Dengan
promo ini, test antigen yang normalnya dibanderol Rp 200.000 jadi tinggal Rp
100.000 saja. Namun, promo hanya berlaku untuk 1 akun. Akhirnya, gawai yang nganggur
jadi dipakai buat install aplikasi *demipromo*
Cara daftarnya mudah kok. Saya hanya perlu mengisi nama dan
nomor handphone lalu mengisi kode verifikasi yang dikirimkan melalui SMS.
Setelah bisa masuk aplikasi, saya bisa memilih jenis layanan (test swab antigen
atau PCR), lokasi, dan waktu test.
Saat saya mendaftar, pilihan tempat layanan Fastlab baru ada
di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Denpasar, dan Makassar. Saya
iseng mengecek pilihan tempat dan waktu, ternyata hari dan jam layanan
bervariasi. Ada tempat yang bisa melayani test di hari Minggu, ada juga yang
tidak.
Dari update informasi di internet, hasil test SWAB antigen
untuk terbang hanya berlaku 2x24 jam. Dengan rencana terbang di Jumat, maka
kami menjadwalkan test di Rabu siang. Setelah memilih layanan, tempat, dan
jadwal, tinggal klik lanjut untuk mendaptkan informasi alternatif pembayaran.
Caranya beragam, bisa transfer beberapa bank, maupun melalui dompet digital
(OVO, Gopay, Shopeepay). Customer jadi punya ragam pilihan yaa...
Untuk pesanan pertama, saya memilih pembayaran via
Shopeepay. Tinggal tekan-tekan menu di aplikasi, sudah deh langsung ada
notifikasi pembayaran berhasil. Berhubung saldo Shopeepay saya tipis, di
pesanan kedua saya memilih metode pembayaran (Bank) Mandiri Bill Payment. Dalam
petunjuk pembayaran tertulis nomor virtual account dan nama perusahaan, yakni
Fastlab.
Namun, setelah saya login ke M-banking Mandiri dan memilih
menu pembayaran, saya tidak menemukan nama perusahaan Fastlab. Saya berusaha
mencari menu ganti metode pembayaran, tapi tidak
menemukannya. Langsung deh menghubungi customer service via WA Fastlab yang bersyukurnya fast
respon.
Setelah chit-chat beberapa saat baru deh dapat info kalau
pilihan nama perusahaan di menu Bank Mandiri adalah Midtrans. Nah, kalau
Midtrans langsung ketemu deh. Kalau Fastlab memang nggak ada. Lumayan
membingungkan ya....kenapa di petunjuk pembayaran tidak dicantumkan Midtrans saja?
Long story short, pendaftaran dan pembayaran untuk BJ, saya,
Ale, dan Elo berhasil. Tinggal menunggu untuk test di Rabu siang. E lha kok
ndilalah.... Rabu sekitar jam 13 hujan deresssss. Padahal, kami tidak bisa
menunda karena BJ ada meeting online sekitar jam 15.00. Alhasil, hujan-hujan
kami tetap pergi ke lokasi test. Meski pakai payung, tetap agak basah deh...
Sisi baiknya, saat itu sama sekali tak ada antrian (kami aja
yang nekat tetap pergi meski hujan). Setelah pengecekan data, kami bisa
langsung test. Pengambilan sampel dilakukan di tenda oleh petugas yang
mengenakan baju hazmat. Buat Elo, Ale, dan saya, itu kali pertama kami
menjalani test swab. Saat BJ positif COVID akhir tahun lalu, kami bertiga tidak
turut menjalani test swab.
Elo pertama disambil sampelnya, disusul Ale, BJ, lalu terakhir saya. Hidung disogok-sogok begitu nggak ada enaknya sama sekali. Memang bukan sakit yang sangaaaat, tapi tetap saja tidak enak. Saya yang dewasa saja merasa tidak nyaman. Wajar kalau Elo sempat nangis sebentar. Bersyukurnya pengambilan sampel swab ini hanya butuh waktu sebentar.
Yang agak ribet waktu itu adalah saya belum mengisi data-data pribadi berupa nama, nomor ID, dan tanggal lahir di profil aplikasi Fastlab (nggak tahu sih..). Bersyukurnya, kami menyimpan foto Kartu Keluarga secara digital. Jadi data ID anak-anak bisa langsung diisi. Sembari anak-anak diambil sampelnya, saya dan BJ bergantian mengisi data-data tersebut.
Sesuai dengan klaimnya, hasil test antigen kami memang bisa
langsung diketahui dalam hitungan menit. Informasi hasil test langsung
dikirimkan melalui WA dan SMS. Kami juga menerima hasil test dalam bentuk PDF
untuk dicetak sendiri.
Pengalaman test SWAB di FastLab cukup menyenangkan sih.
Antiribet dan praktis. Sayangnya, FastLab baru beroperasi di beberapa kota
besar. Saat kembali ke Makassar nanti, kami tidak akan bisa lagi menggunakan jasa
FastLab. (*)
Aku sampe sekarang belom pernah test swab nih mak.. wah ternyata di fastlab hasil keluar hanya dalam 20 menit aja ya mak.. emang kalo mau ngejer keluar kota, mesti cari yg hasilnya cepet keluar ya..
BalasHapuskalau gak karena keharusan, saya juga ogah swab mbak. ga nyaman hehehe
Hapuswah mba murah bener ini 100k aku pake aplikasin sbeleah 300k huhuhu pening kepala langsung :p
BalasHapuswah..kok mihil mbak? Tapi emang variatif sih ya...
HapusWaw, murah banget ini tes swab jadi 100K di FastLab ya mbak :) Caranya mudah via SMS abis gitu ke aplikasinya. Ini menjadi solusi buat yang butuh segera dan pas lagi promo haha :D Emak2 emang ogah rugi ya mantap deh. Hasilnya juga cepat keluar, mbak bisa naik pesawat deh.
BalasHapusdan skrg beberapa bandara uda test genose mbak. 40ribu doaaang :)..gak sogok hidung pula
Hapussekarang ada yg cepet ya mba, dalam menit aja hitungannya
BalasHapusaku belum pernah tes mengenai ini..dan ini lagi diskon ya jadi lebih murah juga
semoga pandemik segera berakhir ya amiin
amin mbaak..doa kita semua ya. kangen pergi2 tanpa ribet :)
Hapussenengnyaa dapet harga promo di fastlab. aku belum pernah ditest apa pun selama pandemi ini. suami aja yang dirapid pas lagi ga enak badan, untungnya negatif.
BalasHapusaku rapid sama antigen, dua2nya karena mau naik pesawat aja sih mbak inna.
HapusWaaah murmer banget tuh Swab Anti gen Atta Aurel cuma 100k apalagi pake fastlab.
BalasHapusMakin dipermudah aja nih untuk sehat persiapan mudik pulkam, stay safe ya maak.
terus aku mau kepoiin kali aja mau mudiik jugaaa.
teh hani kalau mudik kemana???
HapusOooh iya ini Fastlab kapan hari tiba-toba nongol di wall IG ku haha, akhirnya aku kepoin deh itu IG nya. Jadi lebih murah ya test swap di Fastlab ini. Praktis!
BalasHapusaku jarang buka IG..malah taunya fastlab dr tendanya hehehe
HapusAku kok jadi penasaran, kampungnya Mbak Lisdha di mana? Kayaknya di Semarang ada kan? Semisal naik pesawat dari Ahmad Yani kan jane bisa pake FastLab dulu? hehe
BalasHapusSelamat pulang kampung ya Mbak, sehat-sehat pulang-pergi.
ada mbak di semarang, tapi aku temanggung hihih. Di sini belum ada..
HapusMurah banget ya, Mbak untuk swab antigen daan swab PCRnya. Aku pertama dan terakhir tes swab PCR November tahun lalu waktu mamaku positif Covid. Alhamdulillah semua negatif. Sehat-sehat ya, Mbak. Safe travel.
BalasHapusmakasih mb alfa. Iya ini surprise dapat murah :)
HapusKapan hari, aku ikut acara offline bank Indonesia, dan setiap peserta yg datang wajib tes.
BalasHapusdicolok idungnya tuh serasa ambyaaarr ya mbaaa
kudu nangis rasanyaaa :D
Tapiii, bersyukur karena hasil tes nya negatif covid
iyuup mak...ga da enaknya disogok hidung gitu. Tapi kalau wajib ya gimana lagi huhuhu
HapusGak mahal testnya di FASTLAB, ya. Kalau tes Swab tuh kayaknya yang bikin deg-degan menunggu hasilnya hehehe. Sehat-sehat selalu untuk semua.
BalasHapusjadi kami ga beli tiket dulu
Hapusjaga2 kemungkinan terburuk biar ga ribet refund
Mayan ya setelah promo jadi 100 ribu biaya test swab antigen di Fastlab. Semoga mudiknya lancar dan semua dimudahkan ya mBak Lisdha.
BalasHapusUdah harus hunting info di kampung halaman nih dimana test swab di sana
di kampuang ada di RS sama klinik sih mbak.
HapusMinggu lalu suamiku swab di RS..250ribu kalau ga salah hehee
Layanan Fast Lab ternyata hanya di kota-kota besar, nggak termasuk denga kotaku. Semoga bisa deh nanti ke depannya ya. Oya, selamat mudik yaa.
BalasHapusiya mbak mia, smoga meluas kemana2..memudahkan masyarakat
HapusWah, asyik nih ada promo dari Fastlab, jadi bisa memangkas ya. Apalagi empat orang yang ditest. Hmm, hujan memang bikin antrian sepi. Hihihi.
BalasHapusAkhirnya bisa pulang kampung ya, Mbak. Bahagia bisa berkumpul dengan keluarga besar. 😍😍
thank you mb eri. Hemat setidaknya 400rebu..lumayuun banget kan
HapusHarus diingat-ingat ya, bayarnya di midtrans. Semoga sehat selalu and happy vacation.
BalasHapusthank you mb ida
HapusGalfok ke BA-nya yakni mas asyiaap hehe
BalasHapusSekarang makin banyak fasilitas kesehatan menyediakan tes swab ya bahkan klinik dan laboratorium yang tak sebesar RS.
Aku blm pernah tes swab dan berharap gak pernah mengalami.
Semoga pandemi ini lekas berlalu dan kita semua bisa bepergian bebas tanpa tes copid lg ya mbak aamiin
judulnya atta aurel tp fotonya atta aja yo mb hehehe
HapusNama test nya unik ya pakai nama seleb yang abis wedding. Harganya promo mayan murah tuh. Kemarin suami ngikutkan pekerja nya awan anti gen bayar 240 RB. Jadi penasaran di Semarang ada gak sih fasilitas Fastlab ini
BalasHapusmungkin pas kemaren gawe-nya mereka pake ini ya :)
HapusAnak bujangku udah test swab dan aku yang enggak bisa tidur menunggu hasilnya, alhamdulillah negatif. Emang kalau mau perjalanan jauh perlu banget test swab ya
BalasHapusnaik pesawat ama kereta api wajib banget test covid. Kalau perjalanan mobil ada pos cek ga ya?
HapusBersyukur masih sempat mudik walau tak selama tahun-tahun sebelumnya Mbak. Saya udah 3 tahun berarti nggak mudik. Duuh kangen ortu dan keluarga besar lainnya.
BalasHapusmb Lina mudiknya ke mana? Jabar ya?
HapusMauuu dong ada di Jombang Jatim, murah banget gak pake ribet huhu..
BalasHapusSayangnya baru di Surabaya ya..
Hapustes swab itu rasanya ga enak ya kebayang yang tiap hari harus tes swab huhu sedih semoga semua sehat2 saja ya mak
BalasHapustes swab gini jadi mudah sekarang pakai fast lab
ini td baca IG Bandara YIA sudah pakai genose. Semoga bisa pakai deh biar ga perlu sogok idung lagi
HapusWah, lumayan itu promonya diskon 50% pakai aplikasi FastLab. Mau tes swab sekarang lebih mudah dan praktis. Sehat sehat semua, ya
BalasHapusiyup mb hana..lumayun banget diskonnya :)
HapusWah ternyata pendaftarannya bisa melalui online ya, sangat memudahkan dan ditambah masih dapat promo juga
BalasHapusbetulll..antirbet dan antimahal (kalau pas dapat promo ^-^)
Hapus