pic : dok pribadi |
Buat emak-emak lain, ini mungkin ide yang super duper
konyol. Tapi buatku, ini adalah ide yang cukup cemerlang untuk tujuan penghematan. Umumnya
emak-emak suka yang hemat-hemat kan? Emak-emak yang tidak perlu berhemat,
adalah emak-emak yang mendapat hak istimewa๐
.
Entah ini ide siapa, aku tidak (merasa) mencomotnya dari
kata orang, kata artikel, kata tivi, kata apapun atau siapapun itu. Tapi tetap
saja aku merasa ini bukan ide orisinalku. Mungkin saja suatu hari aku pernah dengar dari seseorang/sesuatu, tapi aku lupa.
Jadi ceritanya begini temen-temen. Duo bocilku itu suka
boros pakai sabun cair. Mereka, terutama si sulung Ale, suka menaruh sabun cair
dalam gayung -dalam jumlah lebih dari kebutuhan satu kali mandi-, lalu ditambah
air, terus diaduk-aduk pakai spon mandi. Barulah "adonan" busa itu
yang diusapkan ke sekujur tubuh pake spon.
Dengan cara seperti ini, sudah pasti boros sabun kan? Tapi
kalau pakai sabun batang, anak-anak belum sepenuhnya bisa memegang. Karena
licin, si sabun malah jadi sering jatuh ke lantai. Masalahnya, harga sabun cair
jauh lebih mahal daripada pakai sabun batang. Sebagai emak-emak yang hatinya
belum seluas samudera, hal remeh-temeh seperti ini saja mampu memantik
kebawelan lho.
"Aleee, kalau begitu pakainya, cepat habislah sabunnya.
Kalau cepat habis jadi cepat beli lagi. Beli sabun kan pake uang, bukan pakai
daun. Coba kamu hemat pakai sabun, kan uangnya bisa dipakai buat beli makanan
atau mainan...blah blah blah"
Dengan penjelasan panjang kali lebar kali tinggi macam
begini, anak-anak bakalan mudeng (paham) atau malah mubeng (muter-muter alias
nggak paham)? #PertanyaanRetoris.
Hihi, andai saja setiap kebawelanku direkam, lalu saat mau
tidur di-rewind. Duh, kuping sendiri
saja nggak tahan mendengarnya wkwkwkw.
Jadilah, daripada setiap mereka mandi aku bawel, mending
cari cara untuk meminimalisasi. Aku bukan ahli persabunan. Mesti googling untuk
sedikit paham tentang persabunan. Yang pasti, sabun batangan itu padat dan
sabun cair itu....ya pasti cair. Tapi sabun batang bisa lembek kalau kena air. Entah
cara ini bagus atau tidak dari segi higienitas. Aku hanya berusaha melakukannya
sebersih mungkin.
Awalnya sabun batang aku potong-potong kecil-kecil
pakai pisau. Lalu, potongan sabun aku rendam dalam air sementara waktu. Setelah
lembek, sabun plus air aku masukkan dalam botol. Tapi rupanya potongan sabun
tak bisa sepenuhnya hancur. Akibatnya, sesekali pencetan botol macet karena
terhalang sabun yang masih agak padat. Kalau sudah begini, pipa pencetan mesti
dibersihkan pakai sumpit.
Terus, suatu hari aku baca postingan DIY bunga dari sabun
batang di grup facebook IRCS (Ide Rumah Cantik dan Sehat). Tentang bunga
sabunnya, nanti kubikin post tersendiri saja kalau sudah praktik. Langkah
awal pembuatan adalah menghancurkan
sabun batang menggunakan parut. Hhhmm...kenapa nggak kepikiran begitu
yaa...hahaha. Jadilah parutan keju yang memang sudah saatnya ganti aku pakai
buat parut sabun.
Jadi simpel saja, begini langkah untuk bikin sabun cair
ala-ala :
Bahan dan Alat :
Sabun mandi batang
Air matang
Parut
Botol sabun
Cara pembuatan :
Parut sabun batang, masukkan botol, tambahkan air,
kocok/aduk. Jumlah air dikira-kira saja sih, sesuaikan dengan tingkat
kekentalan yang diinginkan.
Sudah, gitu aja. Jadilah sabun cair ala-ala. Memang nggak bisa persis dengan sabun cair asli. Tapi lumayan lah๐๐.
Tapi mesti kerja ekstra ya mba... Pake marut sabun batang..kirain mau dimasak...hehehe..
BalasHapusJadi ibu kudu kreatif buat berhemat ya mba....
Anak ku masih dimandiin ..jadi ga ada mainan sabun ..jadi terserah aku sabuknya berapa ...
anakku yang kecil juga belum mainan sabun, yang gede yang sudah mbak :)
HapusNice idea Mak. Nyontoh ah. Wkwkw
BalasHapuskalau kata temenku, kurang higienis mak :D
HapusTips yang berguna...!
BalasHapusMbak Lisdha, parutannya sembunyiin di belakang yaaak, takut lupa , habis buat sabun, buat yang lainnya hahaha
pastinya mbak dian. bungkuusssss simpaan :)
Hapusaku juga masih bikin sabun cair , tapi nggak diparut sih, cukup direndam sampai empuk saja
BalasHapus