pic by me |
Sebenarnya ini tulisan dari bulan lalu. Tapi sebelum
selesai, aku keburu didera malas yang akut. Alhasil, file tulisan ini cukup
lama jadi penghuni folder draft. Dan sekarang, ketika aku sudah berhasil keluar
dari kubangan malas, filenya aku keluarkan lagi. Belum jamuran kok (hihihi,
emangnya roti). Cukup dipermak sedikit, bisa deh dipakai diposting (hahaha,
emangnya jeans).
Ini adalah salah satu buku yang membuatku berani melangkah
nabung saham. (To be honest, aku baru
punya dua buku tentang saham sih. Satu lagi “materinya lebih serius dan memang
disajikan dengan bahasa yang serius”. Alhasil, aku hanya paham sebagian :D).
Buku ini berjudul Catatan Harian Emak-Emak Trader karya
Mrs Linda Lee. Aku beli tahun 2017 di Gramedia Gajah Mada Medan. Di tahun
itu sudah bukan terhitung buku baru, karena cetakan pertama terbit tahun 2015.
Bukunya dominan warna merah, mulai dari sampul hingga
lembaran-lembaran di dalamnya. Warna favorit Linda yang di foto profil buku itu
mengenakan gaun terusan warna merah. Hmmh..jarang-jarang lihat buku-bukan-untuk-anak-anak dengan warna menyala seperti ini.
Alih-alih sakit mata, buatku buku ini malah menarik dari segi warna dan
desainnya. Buktinya, aku pilih buku ini daripada buku-buku lain tentang saham
yang aku lihat pada saat itu.
Iya sih, faktor penentu pilihan bukan semata soal warna dan
desain buku. Tapi juga soal isi dan
harga hahaha. Tebal buku hanya 187 halaman dan ukuran panjang lebarnya seperti
kebanyakan novel. Tergolong kecil dan ringan jika dibandingkan dengan buku-buku
lain tentang finansial. Ringan tak hanya dari ukuran berat. Tapi juga dari
bahasa yang dipakai Linda, yakni bahasa sehari-hari. Bukan seperti buku teori
saham yang bisa bikin kening berkerut dan mata mengantuk.
Tulisan Linda terbagi dalam bab-bab pendek. Sehingga
membacanya seperti mengunyah kepingan-kepingan keripik kentang yang krispi. Comot-comot-comot...dan tau-tau kemasan sudah kosong. Kripiknya abisss.
Cerita Linda mengalir dalam suasana keseharian seorang
perempuan. Lebih spesifik lagi keseharian seorang emak-emak. Meski Linda punya
asisten rumah tangga (di buku itu namanya Mbak Sugi, entah sekarang masih Mbak
Sugi atau sudah ganti), tapi Linda tetap masih mengontrol pekerjaan rumah
tangga. Memasak, mengantar-jemput anak sekolah, dan persahabatan dengan
teman-teman sesama orangtua murid di sekolah anak adalah beberapa hal yang
disinggung dalam buku ini. Cerita kesehariannya berbaur secara halus dengan
berbagai istilah tentang saham. Hhhmm...jadinya nggak begitu terasa kalau
sedang membaca istilah-istilah saham yang (buatku) masih berat seperti rindunya
Dilan #eaaaa.
Linda yang “bergelar” Fibo Princess, adalah seorang ibu
dengan dua putera. Di buku ini, Linda bercerita tentang perjalanannya menjadi
seorang “emak trader saham.” Meski bergelar Sarjana Ekonomi, pada awalnya,
saham tetaplah dunia yang tidak familiar bagi Linda.
Pertama
kali nyemplung di dunia saham. Saya bingung sendiri melihat begitu banyak saham
yang berderet di OLT (pogram Online Trading). Buseeet... Banyak bener...Mau
beli yang mana? Trus beli di harga berapa? Tolooong...Harga segitu apa sudah
murah? Atau malah sudah mahal? Jualnya di harga berapa pula? Aduh pusing kepala
Barbie (hal 33).
Membaca bagian ini, aku senyum-senyum sendiri. Karena : saya
masih di tahap itu!!! Eh seorang Linda Dee ternyata juga mengalami fase “bodoh”
itu.
Sebenarnya, sebelum nyemplung ke saham, Linda lebih dulu
menjalani trading forex. Tapi dia RUGI!!! Oleh sebab itu, saat suami Linda
mendorongnya untuk terjun ke saham, ia merasa RAGU. Mampu nggak yaaa? Bisa
nggak yaa?
Setelah merasa mantap, Linda mengawali perjalanannya di dunia saham
dengan mengambil kursus intensif selama tiga bulan. Selanjutnya, Linda tidak berhenti terus menimba ilmu tentang
saham dari berbagai sumber. Saat ini, Linda terhitung sebagai salah satu
perempuan trader saham yang mumpuni di Indonesia. Ia sering menjadi nara sumber
dalam berbagai acara tentang saham. Aku
pernah buka blognya (www.fiboprincess.com), Linda juga sering mengadakan kelas
belajar saham secara online.
Ditulis
dengan sudut pandang emak-emak, membuat dunia saham terasa niscaya bagiku.
Seperti yang pernah aku tulis, aku sempat merasa kalau dunia saham itu maskulin
banget. Dunia yang sepenuhnya butuh logika dalam mengambil berbagai keputusan.
Tapi, buku ini membantuku mengerti kalau dunia saham tidaklah seperti itu.
Memang, buku ini tidak memberikan pengetahuan yang mendalam tentang saham. Bisa
dibilang, ini buku pengenalan dasar saham. Tapi, di sisi lain, ini adalah buku
motivasi bagi perempuan untuk mengenal saham.
Analogi
zaman dulu tentang tugas wanita : sumur, dapur, kasur. Untuk zaman sekarang
saya akan menambahkan satu lagi keahlian wanita, yaitu : tradeur
:).......Tradeur a.k.a trader. Trader apa? Kalau saya adalah trader saham. (hal
156)
Di buku ini tergambar naik turun emosi Linda selama menekuni
trading saham. Bagaimana happy-nya
dia saat memperoleh banyak cuan (keuntungan). Sebaliknya, bagaimana dia begitu down saat pasar saham crash. Di detik.com, aku baca kalau
Linda pernah bedrest di rumah sakit
setelah mengalami kerugian besar.
Yei... level Linda Dee jelas jauuuuh bangeeet di atas sana
dibandingkan aku. Aku yang bahkan sudah mengalami stagnasi di masa awal
belajar. Ada kalanya aku begitu semangat sampai menghabiskan banyak waktu untuk
baca-baca artikel tentang saham (dan tak semuanya aku bisa pahami). Di kala
malas (aku izinkan) melanda, aku sama sekali nggak menyentuh apapun itu terkait
saham.
Jujur, aku bahkan masih keder dengan istilah trader yang bisa
diartikan sebagai seseorang yang aktif melakukan transaksi jual beli. Entah
yaa... kelak aku hanya akan sebagai penabung saham atau juga turut menjadi
trader saham. Toh dua-duanya baik, dengan segala plus-minusnya.
Life is
full of suprises..Kamu gak akan pernah tahu kemana DIA akan membawamu terbang.
Nikmati hembusan anginnya. Nikmati hembusan naik turunnya. Saya percaya kalau
DIA akan selalu membawamu terbang ke tempat yang lebih baik (hal 144).
Thanks for sharing your journey in this book, Mrs Linda.
salam kenal, mak..
BalasHapussama banget.. saya juga lagi mulai blajar saham nih. baru baca dan punya 1 buku tentang saham, penulisnya ellen may. sama2 wanita ya, seperti mrs. linda lee ini.
pengen segera memulai, tapi asliiii masih bingung melototin tampilan online-tradingnya, hihi.
Hallo mb ofi..hihi buku saya yg satunya ya punya ellen may. Tp itu kan lbh serius. Yg mrs linda bener2 yg krispi :)
HapusAlhamdulillah nemu postingan ini, soalnya saya lagi nyari buku tentang saham tapi bahasanya ringan. Ini malah mewakili status emak-emak segala. Berburu di toko buku online masih ada nggak ya?
BalasHapusHai mbak...buat pengenalan yg basic banget, asik kok dibacanya. At least jd dasar bahwa saham itu nggak sepenuhnya mengerikan :). Selamat berburuuu:)
HapusHalo, Mbak Lisdha. Saya mengikuti jejakmu, mulai nabung saham. Biar bs mngalahkan inflasi. Sy jg mau blajar trading. Biar bs brpnghasilan. Soalnya klau disuruh jualan ga tega ambil untungnya. Hihihi..
BalasHapusWah, buku bagus nihh mba Lis! :D
BalasHapusditunggu yaa update selanjutnya.. ada minat belajar saham juga, kalau memang oke bukunya, mau ikutan beli..
Mas dinul sih kayaknya uda khatam yg basic ya...lanjut beli yg lebih berat aja hehehe
HapusNiat mau baca blogpost tentang sim malah nyasar kesini. Aku baru tau ada blog n bukunya Linda Dee, thanks for sharing ya mbak. Aku pernah rugi dan profit pada saat jadi trader, terus pensiun terus mau mulai lagi hehehe
BalasHapus