Cukup lama
nggak ngeblog jadi bingung mau mengawali paragraf pertama dengan kalimat apa.
Seperti datang ke rumah yang lama nggak ditengok. Lengang dan debu di
mana-mana, jadi malah termangu #halah.
Sebenernya
pengiiin banget cerita yang agak berat.Cerita situasi yang bikin blog ini vakum
sekian waktu. Tapi kok ya memang berat banget menuliskannya. Sudah jadi sih
nulis panjang, tapi rasanya masih belum sreg untuk publish di sini. Jadi,
daripada kelamaan lengang, posting #receh dulu lah (haha, padahal memang
spesialis posting #receh).
Pengalaman
membeli tiket kereta api online.
Hihi, mungkin
temen-temen sudah pakar dalam hal ini. Melakukannya sambil merem atau main tik
tok juga bisa. Tapi ini baru pertama buat saya. Sebelum-sebelumnya, kalau naik KA selalu beli tiket langsung di loket stasiun. Kalau pesan tiket pesawat online
sih sudah berkali-kali (meski juga nggak sering karena memang jarang travelling
:D). Tapi konon di atas langit masih ada langit, dan di bawah tanah masih ada
tanah. Jadi mudah-mudahan bermanfaat bagi temen-temen yang belum pernah pesen
tiket KA secara online yaa...
Lagipula,
pengalaman pertama saya diwarnai accident. Jadi, mudah-mudahan juga bisa jadi
pembelajaran buat temen-temen. Jangan sampai ceroboh seperti saya waktu itu.
Apa sih manfaat
pesan tiket KA secara online :
Tentu saja
supaya ada kepastian dan ketenangan dalam kita bepergian. Datang ke stasiun
dengan sudah pegang tiket. Jelas lebih nyaman daripada mesti dagdigdug masih
ada tiket nggak ya di loket. Walau memang, pesan tiket secara online tak selalu
lancar. Ini terutama kalau mau pesan tiket buat pulang-pergi mudik hari raya
(terutama Lebaran). Saya belum punya pengalaman soal ini sih. Cuma tahu dari
pengalaman temen-temen saja sih. Kalau PT KA sudah buka pemesanan tiket mudik,
waaaa sampai pada begadang dan stand by dengan gawai masing-masing demi dapat
tiket.
Pembelian tiket
online pertama saya adalah untuk KA Sireks (Siantar Ekspress) rute Medan (MDN)
- Pematangsiantar (SIR). Saya, bertiga dengan duo bocil Ale-Elo pergi pada hari
kecepit Senin (10 September). Jadwal perjalanan kereta adalah pukul 14.00 -
17.55, jadi Ale bisa sekolah dulu. Sepulang sekolah, baru deh cepat-cepat
pergi.
Ini
adalah perjalanan ketiga kami menggunakan Sireks. Tapi dua pengalaman
sebelumnya, kami naik dari Siantar ke Medan. Berangkatnya pagi, pukul 06.20 sampai Medan sekitar pukul 10.25 dan nantinya kereta
itu juga yang akan balik ke Siantar. Oh ya, berhubung selama perjalanan nggak ada penjual makanan
dalam kereta, wajib siap sedia bekal supaya nggak kelaparan (terutama kalau
pergi sama bocil). Pengalaman pertama dulu, cuma bawa bekal ala kadarnya
akhirnya mesti sabarr-sabarin bocah yang sudah pengin nyemil.
Sebenarnya,
kemarin itu antara ya dan tidak sih untuk pergi ke Siantar. Malamnya saya
browsing beberapa agen tiket online dan akhirnya pilihan jatuh ke
pegi-pegi.com. Sebelumnya sudah coba pesan via traveloka, tapi entah kenapa
selalu diminta untuk melengkapi pengisian form. Sementara, menurut saya sudah
komplet.
Saya pesan via
aplikasi pegi-pegi (tapi bisa juga kok tanpa install aplikasi). Mudah banget kok, tinggal pilih kota
asal dan tujuan dan isi tanggal kepergian. Selanjutnya klik jadwal yang tertera
dan isi data penumpang (untuk penumpang 17 tahun ke atas, perlu data nomor KTP.
Sedangkan penumpang di bawah 17 tahun, cukup isikan tanggal-bulan-tahun lahir).
Setelah data beres, pilih opsi pembayaran (transfer ATM, kartu kredit, mobile
banking, e-banking, dan alfamart/indomaret).
Berhubung Medan
- Siantar cuma ada satu kereta, jadi nggak perlu pilih-pilih jam keberangkatan
dan jenis kereta. Sireks adalah kereta ekonomi, tapi kelas ekonomi sekarang kan
sudah cukup nyaman.
Malam itu saya
dapat jadwal reservasi dan mesti dibayar dalam waktu beberapa jam. Berhubung
cuma coba-coba aja (karena memang belum menetapkan, mau jadi pergi apa enggak),
saya nggak bayar lewat batas waktu. Paginya, mantap deh untuk pergi. Pesanan
saya yang semalam sudah hangus, jadi saya mesti pesan lagi. saya pilih opsi
pembayaran via klikbca. Elha tapi kok yaaaa.... saat hendak membayar ternyata
saya salah PIN token klikbca sampai tiga kali. Locked deh huhuhuhu.
Cepat-cepat kabur
ke Indomaret untuk pesan tiket. Tapi ternyata, Indomaret nggak melayani
pembelian tiket KA untuk hari H keberangkatan. Alfamart ternyata juga sama.
Minimal untuk berangkat esok hari, baru bisa dilayani.
Hhhmhh..sempat
berpikir untuk batal pergi naik KA. Tapi bocils pengen banget naik KA. Jadi deh
saya nunggu pemesanan saya batal dan baru saya pesan lagi. Sekitar pukul 10.00,
saya bisa pesan lagi dengan opsi pembayaran via ATM.
Setelah pembayaran beres,
di handphone saya dapat barcode sebagai tiket online saya. Amaaan.
Pukul 12.45
saya sudah pesan-pesan ojek online buat membawa kami ke stasiun Medan. Sengaja
pesan ojol biar cepet. Tapi beberapa kali pesan, ojolnya menolak kalau mesti
bawa tiga orang (ya lah, stasiun Medan cukup jauh dari rumah, saya sendiri
sebenernya kurang sreg). Mau nggak mau jadilah pesan taksi online. Si bapak
taksol agak ragu bisa ngejar kereta pukul 14.00 (Medan gitu lho, macet
juga di mana-mana). Puji Tuhan, lalu lintas nggak terlalu macet dan kami
sampai stasiun pukul 13.30.
Langsung
celingak-celinguk, bagaimana cara pakai tiket virtual di HP. Ternyata mesti
discan dulu dengan tempat scan yang tak jauh dari loket tiket. Setelah scan
barcode di HP, langsung keluar tiket fisik. Dengan pede, saya dan bocil
langsung check-in. Berhubung cuma satu penumpang dewasa, jadi cuma butuh satu
KTP (punya saya tentunya) buat check in.
Check tiket,
check KTP...e lha kok....si mbak petugas bilang, "ibu ini tiket berangkat
tanggal 11 September". Byuuuuh....mungkin gara-gara PIN locked tadi pagi,
saya jadi salah pilih tanggal. Nggak cek-ricek pula. Ceroboooh!! Langsung rada
panik-lah. Secara sudah mepet, bawa bocil pula. Sama si mbak saya diarahkan ke
ruangan petugas informasi. Tapi ternyata ruangan kosong, petugas lagi ke
toilet. Tambah paniks lah....piye coba.
Puji Tuhan
langsung ada petugas yang sigap mengarahkan ke loket (kok ya nggak dari semula
langsung suruh ke loket yak?). Di loket, saya bisa menukar tiket besok dengan
tiket hari ini (biaya penggantian Rp 6.000 per tiket). Eh pas nuker tiket, ada
juga sepasang dua orang yang kasusnya sama persis dengan saya. Hohoho, ada
kawannya juga.
Begitu dapat
tiket, langsung check-in dan buru-buru ke lajur tiga. Fiuuuh....buru-buru
lari-lari sambil bawa dua bocah itu sesuatu banget deh. Mending sih si Ale
sudah bisa ikut lari-lari, na si Elo, masih harus digendong kalau buat
lari-lari begini. Rasanya legaa banget bisa sampai gerbong dan belum telat. Malah
masih nunggu sekitar sepuluh menit hingga terdengar peluit tanda berangkat.
Hihi, cukup
seru juga sih ngebolang naik KA bertiga kali ini. Seru karena aman dan lancar
sampai tujuan meski diwarnai accidents wkwkwkw.
Posting Komentar untuk "Pengalaman Membeli Tiket Kereta Api Online"
Terima kasih atas kunjungannya. Mohon tidak meninggalkan link hidup dalam komentar ya :)