Dulu pas sekolah dasar, hanya ada tiga kebutuhan primer yang saya tangkap dari pengajaran di sekolah, yakni sandang, pangan, papan. Sekarang, sepertinya daftar
kebutuhan primer nggak cuma tiga itu, tapi bertambah hingga bilangan yang
bervariasi dari tiap-tiap individu. Yah
mungkin kita sendiri sih yang memosisikannya sebagai kebutuhan primer. Menjadikan diri kita
tergantung seolah tidak bisa hidup tanpa benda/jasa itu. Hihihihi, gitu nggak
sih?
Salah satu kebutuhan vital bagi banyak orang adalah layanan
transaksi perbankan. Vital bisa disetarakan dengan primer nggak yah? Pokoknya transaksi perbankan sudah jadi kebutuhan penting banget. Gimana nggak vital kalau gaji atau penghasilan ditransaksikan
melalui layanan perbankan, ya nggak? Bahkan, saya yang bukan pekerja dan
pebisnis tapi emak-emak rumahan pun sangat membutuhkan layanan perbankan.
Ssst...kan lebih mudah belanja-belanji online kalau ada rekening buat transfer.
Rekening yang ada isinya tentu saja wkwkwkw.
Makin hari layanan perbankan juga makin praktis. Makin bikin
nasabah bisa bertransaksi di mana saja, kapan saja, tanpa harus datang ke
kantor bank. Layanan SMS-banking, Internet banking (i-banking), dan mobile
banking (m-banking) sudah bukan hal yang asing. Ketiganya adalah “anak-anak”
dari e-banking alias electronic banking.
Sudah menggunakan ketiga-tiganya? Atau lagi galau mau milih
yang mana? Temen-temen bisa pakai ketiga-tiganya atau pilih salah dua/satu
tergantung keadaan dan kenyamanan. Sebelumnya, kita cek dulu yuk perbedaan
ketiganya seperti dikutip dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi. Fitur
yang disebutkan hanya secara umum, mungkin ada perbedaan dari tiap-tiap bank.
SMS-Banking, Transaksi perbankan via SMS
Ini adalah layanan perbankan tanpa kantor yang pertama saya
kenal. Dibandingkan dengan layanan lain, fitur SMS banking memang paling
terbatas, yakni antara lain :
1.Informasi saldo, mutasi rekening, dan informasi
kurs
2.Informasi kartu kredit
3.Transfer dana dan pembayaran
Untuk bisa mengakses layanan SMS banking, kita mesti datang
ke bank lalu mendaftarkan nomor handphone. Bertransaksi dengan layanan ini,
kita tinggal memasukkan perintah dan kode akses ke nomor operator SMS banking
yang bersangkutan. Perintahnya akan berbeda-beda untuk masing-masing kebutuhan
transaksi. Saya ingat, dulu sampai mengambil brosur berisi list kode perintah
dari bank. Tiap mau SMS banking, cek perintah dan kode akses dari brosur.
Meski fiturnya terbatas dan tampak “kuno” (SMS gitu lho...),
layanan ini berguna banget kalau tidak ada koneksi internet buat i-banking atau
m-banking. Tapi memang, untuk lalu lintas SMS dikenakan biaya. Saking lamanya
nggak pakai layanan ini lagi, saya lupa SMS-nya pakai tarif normal atau khusus.
Internet Banking (I-banking), Layanan Paling Kaya
Fitur
I-banking sangat memudahkan nasabah untuk bertransaksi.
Sebab, banyak sekali fitur yang bisa diakses menggunakan layanan ini. Satu yang
jelas tidak (atau belum) bisa dilayani dengan i-banking, yakni tarik tunai.
Hihihi, betapa imajinatifnya kalau bisa tarik tunai dengan i-banking. Tapi
sekalipun mission impossible, siapa tahu bisa terwujud.
Fitur-fitur yang ditawarkan i-banking antara lain :
1.Informasi rekening dan kartu kredit, yang
meliputi posisi saldo, histori transaksi, daftar rekening, giro, deposito,
reksadana, tabungan rencana, dan lain-lain. Ada juga informasi kurn berbagai
mata uang.
2. Transfer dana, baik dengan bank sejenis maupun
antar bank yang berbeda. Waktu transfer bisa dipilih, yakni saat itu juga atau
dijadwalkan sesuai pilihan waktu. Ada batas jumlah uang yang ditransferkan.
3.Pembayaran aneka tagihan (listrik, telepon,
kartu kredit, asuransi, e-commerce, dll) dan juga pembelian (pulsa, token
listrik).
Selain kekayaan fitur, keunggulan i-banking lainnya adalah :
1.Bisa dicek di mana saja dan kapan saja selama
ada koneksi internet. I-banking juga bisa diakses dengan bermacam gawai, yakni
PC, laptop, tablet, maupun ponsel.
2.Dilengkapi dengan sistem pengaman berlapis.
Untuk mengecek saldo dan mutasi, kita cukup login dengan User ID dan Password.
Namun, untuk transfer, pembelian, dan pembayaran kita mesti menggunakan token
dari bank yang bersangkutan. Token berfungsi untuk otentifikasi transaksi.
Meski cukup aman, tetap saja ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh para
penjahat dunia maya. Sebab itu, kehati-hatian tetap diperlukan dalam
menggunakan layanan ini. Selalu pastikan gadget bebas virus dan hindari
menggunakan koneksi internet terbuka (WiFi publik).
Untuk bisa menggunakan layanan i-banking, nasabah mesti
datang ke bank yang bersangkutan dan mendaftar. Saya lupa deh, waktu daftar ada
biaya untuk mendapatkan token atau tidak. Yang pasti, jika token hilang atau
PIN locked, maka kita mesti datang ke bank dan membayar untuk mendapatkan token
baru. Bentuk token yang mungil dengan tombol-tombol angka biasanya menarik
perhatian anak-anak. Jadi, simpan aman dari jangkauan anak-anak supaya
terhindar dari asal pencet yang mengakibatkan PIN terkunci (pengalaman pribadi
nih ^-^).
Mobile Banking, Transaksi di Genggaman Tangan
M-banking adalah layanan transaksi perbankan dengan
menggunakan aplikasi di smartphone. Cara mengakses layanan ini hampir sama
dengan i-banking, yakni datang ke bank yang bersangkutan dan melakukan proses
pendaftaran. Bedanya, kita mesti menginstall aplikasi m-banking dari bank
tersebut di telepon pintar kita. Fiturnya jauh lebih banyak daripada
SMS-banking tapi masih kalah dengan i-banking. Namun, m-banking jauh lebih
praktis karena tidak memerlukan token. Kita hanya perlu username dan password
untuk mengaksesnya.
Layanan ini terhubung dengan nomor ponsel kita yang aktif.
Terlebih ada bank tertentu yang mengirimkan notifikasi transaksi via SMS. Jadi,
kalau hobi gonta-ganti SIM-card, akan ada kendala dalam mengakses layanan ini.
Galau pilih mana?
Kalau nggak ada koneksi internet, mau nggak mau hanya bisa
pilih SMS-banking. Atau kalau sering bepergian blusukan dan sering ketemu
daerah tanpa koneksi internet (tapi masih ada sinyal telepon), ada baiknya juga
mendaftar layanan SMS-banking. Jadi bisa digunakan dalam kondisi darurat. Tapi
kalau sinyal telepon pun nggak ada, ya sudah deh wassalam. Tunggu geser
lokasi sampai dapat sinyal.
Kalau koneksi internet nggak masalah, tinggal pilih mau
i-banking atau m-banking.
Bagi kita yang enggan ribet dengan token, m-banking jelas
jadi pilihan. Fiturnya sudah sangat sangat memadai untuk kebutuhan umum seperti
cek saldo, transfer, pembayaran tagihan, pembelian, maupun e-commerce.
Namun, bila kita butuh layanan yang lebih lengkap, seperti
cek mutasi yang lebih detail dengan periode lebih lama, maka i-banking bisa
jadi pilihan.
Kita bisa pilih mana yang lebih cocok bagi kita. Andai sulit
untuk memilih (halah), bisa juga kok pakai dua-duanya untuk satu rekening kita.
Berbagi :
8 komentar
untuk "SMS Banking, I-Banking, atau M-Banking, Pilih Mana?"
Kalau saya lebih memilih menggunakan M-Banking, menurut saya lebih praktis. :)
BalasHapusnggak perlu token kan ya mbak...nggak perlu pencet2 ekstra :)
HapusMenurut saya, semua hampir sama. Banyak manfaatnya tergantung kebutuhan masing-masing saja. Tapi kalau saya sendiri sudah menggunakan M-Banking. :)
BalasHapusyups betul mbak..mirip. cuma i-bank lebih kaya fitur meski beti juga sih ya hahaha
HapusKalau saya sih lebih tertarik dengan i-banking hehe. :D
BalasHapustoss mbak :)
HapusSangat bermanfaat sekali informasinya, semoga bermanfaat juga untuk yang lainnya ya. :)
BalasHapustrimakasih mbak tika :)
Hapus