tangkapan layar dari Lazada.com
Minggu lalu, saya menceritakan tentang paman yang menjadi korban penipuan belanja online. Biar sekalian nyambung, di sini saya akan menuliskan beberapa modus penipuan belanja online yang saya ketahui. Meluasnya jangkauan belanja online memang seiring dengan meningkatnya upaya penipuan.
Saya pribadi belum pernah tertipu dalam berbelanja online. Maksudnya tertipu dalam artian sampai barang nggak dikirim gitu ya... Palingan “tertipu” karena barang tidak sesuai ekspektasi. Di gambar tampak bagussss, aslinya B aja hehehe. Seperti ketika membeli organizer kain ukuran jumbo ini.
Gambarnya begini :
tangkapan layar dari Shopee
Realisasinya begini :
dok pribadi
Hihihi, ya gimana sih, harga super murah kok maunya kualitas super bagus. Nggak masoook ya kan. Sadar sih, namanya gambar display tentunya dibikin secantik mungkin. Sekarang sih mikirnya asal gambar/spesifikasi dan realita nggak kebangetan melencengnya, saya memahami sebagai risiko belanja online sih. Sebab itu, untuk barang-barang tertentu saya masih memilih belanja offline daripada online.
***
Sekarang, yuk kita bahas rupa-rupa penipuan belanja online :
Belanja di media sosial
Ini seperti yang dialami paman saat belanja di Facebook. Maksud hati sih memang belanja di marketplace Shopee. Namun, paman tertipu oleh sebuah akun pribadi FB dengan nama Shopee. Bagi mereka yang sudah akrab dengan FB, pasti akan mudah mengidentifikasi sebuah akun brand, apakah akun official atau tipu-tipu. Namun, bagi pengguna awal, sangat mungkin belum paham cara membedakannya.
Kasus penipuan juga banyak terjadi di Instagram. Saya pribadi belum pernah berbelanja langsung di IG. Namun, saya beberapa kali mendapat DM dari akun dengan logo dan nama sangat mirip dengan akun terkenal yang saya ikuti. Isi DM adalah pemberitahuan menang give away dan sejenisnya. Namanya juga penipuan, saya mesti transfer sejumlah uang supaya hadiah bisa dikirimkan.
Tips : Bagi yang sedang mulai belanja online, jangan segan untuk bertanya pada orang yang sudah lebih dulu paham. Cek akun, jangan belanja jika ada tanda-tanda mencurigakan (antara lain fitur komentar dimatikan dan nama akun berulang-kali berubah).
Belanja di Grup Komunitas
Sebenarnya ini hampir serupa dengan poin satu. Hanya saja, penjual dan pembeili sama-sama tergabung dalam sebuah grup komunitas. Saya pernah membaca komplain di sebuah grup belajar menjahit yang saya ikuti. Seorang anggota berbelanja pada anggota lain tetapi barang tidak juga dikirim setelah uang ditransfer. Penjual tidak bisa dihubungi sebab akun dan nomor kontak sudah tidak aktif. Bagi sebagian orang, belanja dalam sebuah grup komunitas mungkin terasa lebih aman. Padahal, meski berstatus closed, keanggotaan sebuah grup komunitas tetaplah terbuka. Dalam artian, bergabung dengan sebuah grup komunitas seringkali tidak memerlukan syarat yang sulit.
Tips : telusuri akun penjual sebelum melakukan transaksi. Akun yang palsu biasanya terlihat dari minimnya status dan interaksi. Selain itu, akan lebih aman jika meminta transaksi melalui marketplace. Saya pernah tertarik belanja dari sebuah grup komunitas lalu saya meminta transaksi dilakukan marketplace. Selain memastikan keamanan, saya juga jadi dapat diskon ongkir ^-^
Belanja di Marketplace
Suatu hari, saya mendapati promo motor trail kecil di marketplace warna oren (tadi namanya sudah disebut ya hehehe). Kebetulan waktu itu anak sulung saya sedang pengin banget punya trail kecil. Saya nggak ada pikiran untuk membelikan sih, tapi bolehlah window shopping ^-^. Promo-nya gila-gilaan. Deskripsi-nya sih trail kecil beneran (bukan mainan) dengan harga hanya ratusan ribu. Nggak masuk akal. Tapi, marketplace kadang memang bikin promo diskon gilak ya kan...
Iseng saya kirim pesan menanyakan ketersediaan barang pada penjualnya. Nggak ada jawaban dan di hari selanjutnya saya cek, akun penjualnya malah suda hilang. Beda cerita dengan kakak saya yang memang sengaja langsung melakukan transaksi atas produk tersebut. Sebenarnya kami sudah sama-sama meragukan promo tersebut. Namun, karena transfer ke marketplace, jadi kakak nyobain aja. Toh, kalaupun penipuan, uang tidak akan hilang. Benar saja, karena akun tersebut menghilang uang kakak saya masuk ke deposit.
Entah deh kok akun penipunya cepet ilang. Mungkin ada bersih-bersih dari internal marketplace? Atau ada yang mereport?
Tips : Jangan langsung terhipnotis oleh harga bombastis, telusuri apakah memang program resmi dari marketplace atau hanya promo toko. Selalu lakukan transaksi dengan rekening marketplace. Hindari pengalihan percakapan dan transaksi selain dengan menu chat dan rekening marketplace.
Dapat Paket COD Tanpa Memesan Barang
Penipuan jenis ini saya baca di platform Quora (duh lupa simpan tautan-nya). Case-nya adalah sama, yakni seseorang mendapatkan paket COD padahal nggak merasa pesan barang. Di kemasan paketnya itu jelas-jelas tertulis nama dan alamat penerima (korban) loh. Ada korban yang langsung membayar karena toh nominalnya dirasa tidak terlalu besar. Namun, ada juga yang menolak karena jelas-jelas merasa tidak memesan barang.
Meski kasusnya tampak sama, modus penipuannya ternyata berbeda lho. Dalam kasus barang diterima, pengirimnya diduga adalah toko online dengan maksud menambah transaksi penjualan. Tujuannya adalah menaikkan performa toko. Kalaupun barang ditolak oleh penerima, toh transaksi tetap sudah tercatat dalam sistem. Saya belum pernah berjualan di marketplace jadi nggak terlalu paham sih soal performa toko ini. Tapi memang, sebagai pembeli, biasanya saya memilih toko yang sudah banyak pembelinya.
Sedangkan pada kasus kedua, diduga memang ada orang yang memanfaatkan data pembeli (nama dan alamat). Entah darimana penipu mendapatkan data tersebut. Mereka membuat paket yang entah isinya apa, menyaru sebagai kurir dengan tujuan mendapatkan uang pembayaran paket COD. Memang ini baru dugaan sih. Menurut saya kok ribet dan berisiko tinggi bagi penipu yaa (hihi, mikirnya dari sisi penipu)... Tapi entahlah, kalau memang sudah ada niat menipu, apa saja bisa dilakukan.
Tips : hancurkan data nama dan alamat pada sampah kemasan paket. Mana tahu ada orang jahat yang akan menggunakan data tersebut. Pastikan lebih dulu jika mendapatkan paket COD padahal MERASA tidak melakukan pemesanan. Jangan-jangan sekadar lupa kalau sudah order ^-^
***
Pastinya masih banyak modus-modus penipuan lain dalam berbelanja online. Semoga, kita semua bisa waspada dan terhindar dari upaya penipuan ya...
--------------------------------------------------
Postingan sebelumnya : Tertipu "Shopee"
Benar mbak, tipsnya hancurkan data alamat di bungkus pesanan kita... saya udah denger kejadian serupa beberapa kali. COD tanpa pesan barang, ini ngeselin sih
BalasHapusdan ternyata motifnya bisa beda ya.... ada2 aja cara orang utk mendapatkan sesuatu
HapusHaha..aku yo tuku wadah2 abu2 persis nggonmu kae. Syok tyt ra sesuai gambar, tp cen murah bgt og. Tak sangga kardus akhir e..
BalasHapushaha..ini termaafkan karena regane emang murmer. Emang harus disangga benda solid dan isinya penuh jd kayak di display wkwkwk
HapusIh, serem amat ya, penipuan paket COD tanpa memesan barang begini. Mau murah atau mahal, mendingan ga usah dibayar deh, bahaya. Saking banyak saingan jualan online, imbasnya dengan melakukan segala cara ya. Paling ngeri lagi kalau kiriman makanan...bisa ke mana2 efeknya seperti berita yang beredar belakangan ini ya mbak.
BalasHapusiya itu mbakkk..kasus sate bantul bikin kita makin aware.
Hapusmasih sedih kalau inget Naba
Emang harus hati-hati ya mbak kalau belanja online, karena nggak lihat langsung barangnya dan nggak ketemu langsung sama penjualnya.
BalasHapusKalau saya tetap milih belanja di marketplace langganan, itupun mesti baca review pembeli sebelumnya sebelum memutuskan untuk memesan dan membayarnya
untuk barang2 murmer biasanya saya uda siap aja sih sama risiko hehehe
Hapusdah lah, harga murmer kok minta kualitas super..hihih
mba aku ngakak ya yang organizernya beda ya sama foto display :p kalau aku tips beli barang murah kualitas bagus lihat2 dulu reviewnya mba alhamdulilah blm pernah ketipu aman makanya aku gemar bgt belanja online :p
BalasHapusbeda sama suami dulu ketipu beli hp di facebook kayak paman mba terus taun lalu dari komunitas beli sepeda duhhh kesel da aku :D
kalau yg murmer2 gini saya nggak terlalu kesel sih mbak hahaha
Hapusemang dr awal uda mikirnya untung2an wkwkwk
Aku kalau belanja online memilih deh tempat belanja yang aman dan terpercaya. Biar nggak salah beli dan merugi
BalasHapusutk buku, aku uda punya toko online langganan. kalau yg lain suka gonta/i tapi tetap di marketplace sih mbak. belum pernah lgsg di toko
Hapussyok sama barang yang diterima karena beda sm displaynya udah sering banget kayaknya. makanya suka aku cari yg keterangannya real pic...tp ketipu smp barang ga dikirim aku jg pernah sih.jd pelajaran banget...
BalasHapusnyeseg tu kalau barang mahal dan ga sesuai ya mbak. kalau barang murmer msh bisa hahahihi lah ^_^
Hapusbenar nih, belanja online meski mudah dan kadang lebih murah, juga rawan penipuan ya mbak
BalasHapusklo aku setiap belanja online selalu cari toko yg sudah teruji kredibilitasnya
iya mbak. tp jd tau juga ternyata bisa macam2 juga cara toko spy tampak kredibel
HapusBelum pernah tertipu sih kalau aku, cuma di luar ekspetasi beberapa kali hihi
BalasHapusMisal beli tripod eh kurang part-nya..waktu dihubungi seller-nya kekeuh dia bilang dah lengkap. Jadi ga bisa dipakai akhirnya. Maka kalau pesan alat apa gitu suamiku videoin unboxingnya biar buat bukti
Ada lagi, aku pesen kerudung, minta random..eh beli 4 yang dua sama persis motif dan warna, memnag kepalaku ada dua huhuhu
kesel tapi ngukuk deh random 4 tp cuma 2 macem... mungkin random itu dimaknai "bener2 terserah" gitu ya wwkwkkw
HapusAku selama beli online alhamdulillah nyaman dan nggak kenapa2. Tapi label datanya nggak slalu dihancurin nih mba. Nextnya aku bakal slalu rusak biar nggak disalahgunakan yaaa
BalasHapusiyup mbak..aku jg baru aware gara2 baca soal cod asal itu.
Hapushahahaaaa jadi inget youtuber cewek, Roxxsaurus yang nyoba beli gaun pengantin di online shop China, "Lah, kok murah?"
BalasHapuspas dataaaang.... ya gitu deh antara ekspektasi (karena ada foto dipake gaunnya) berbanding lurus sama harganya! Yaaa daripada ga punya wedding gown kan yaaa
haha..banyak kawan ya kan mak kalo soal ekspektasi dan realisasi gini. kalau barang murah sih ya masih bisa maklum :D
HapusSedih banget ya mbk kalo belanja online yang datang produknya b aja huhu. Padahal gambarnya bagus banget. Aku dulu pernah ngalin juga. Jadi agak parno aja kl beli baju online hehe
BalasHapusaku juga belum yakin beli baju online mbak. even itu yg ada brand tertentu. lebih puas kalo coba dulu
HapusSekarang banyak banget modus penipuan nyang itu yah mom, jadi kudu hati-hati biar gak kena penipuan
BalasHapuskita2 yg merasa sudah tau pun bisa aja ketipu kalo ga waspada karena modus penipuan jg sll berkembang ya mbak.
Hapusbaru aja ketemu, beli mukena 3 biji udah ditransfer eh sampai sekarang itu barang pesanan belum sampai juga, udah whatsapp, message di instagramnya, gak juga ada response
BalasHapusjaaaaaah....semoga bisa nyambung dan terselesaikan dg bail ya mb aie..
HapusWaah....kejahatan zaman sekarang canggih-canggih mengikuti zamannya bener yaa..
BalasHapusCari uang itu jadi semua dilanggar, gak ikuti norma yang ada. Tapi rasanya aku juga pernah beli baju yang jauuh banget dari fotonya. Tapi karena belinya di temen, yah udah lah yaa....huhu~
Ngeriii ya, penipuan macem2 dah modusnya
BalasHapussemogaaa kita semua terhindar dari scam kayak gini
kezel jg kalo jadi korban penipuan
Sekarang, saya lebih berhati-hati dalam berbelanja online. Saya juga selalu berusaha menghancurkan identitas penerima di paket, biar nggak disalah gunakan. Terimakasih sharing-nya, Mbak 😃
BalasHapusYa ampuuun... Untung deh aku baca artikel ini. Itu organizer kain nyaris aja aku check out di toko online orange. Huhueee kok jadinya yang datang beda banget, bikin sebel yaa
BalasHapusAku beberapa kali baca soal kasus penipuan belanja online kaya gini. Alhamdulillahnya aku belum pernah alami, semoga gak ya. Kalau misal belanja ada yang agak kurang, paling soal jahitan kurang rapi. Gak sampai jauh banget sama yang di foto
BalasHapusAlhamdulillah.. sejauh ini saya gak pernah tertipu Online, bahkan beli baju aja saya berani online , yang penting merk jelas wkwkwkwk... Memang harus pengalaman ya mbak, tapi kalau soal COD saya juga belum paham, gak pernah beli sistem COD juga hehe.
BalasHapusBener bener yaa mbak..ada aja suka dukanya belanja online. Saya pernah ada di dua sisi, sebagai penjual juga sebagai pembeli. Pernah nyaris ditipu pembeli saat jadi penjual, pernah juga nyaris kena tipu penjual saat jadi pembeli. Duh~
BalasHapuswkwkwk tapi lumayan kan mak buat nyimpen-nyimpen ggitu
BalasHapusaku kadang suka cek cek testimoni berkali-kali sebelum nbeli ya itu takut napa-napa
kalau bagus baru beli xixi
Aku juga belanja online seringnya di marketplace. Lebih aman. Tapi punya juga langganan penjual online di Instagram, grup WA, website official brandnya.. Lah kok banyak? 😂 emang shopaholic ternyata.. Buat ilangin stress hahaha
BalasHapusAku pernah dulu banget ketipu waktu awal-awal nyoba belanja online. Dulu sih belom ada marketplace mbak, jadi peluang ketipunya banyak. Untungnya aku baru bayar dp yang nggak seberapa, tapi dulu tetep kesel sih yaa. Ternyata setelah ditelusuri si pemilik usaha kelilit hutang jadilah duit customer dilarikan. Ada yang udah langganan jadi kecewa banget. Gak tau deh ujungnya gimana, aku dulu langsung ikhlasin aja gamau ribet.
BalasHapusinformatif....
BalasHapussemoga kita kita semakin waspada di manapun...
Thank you for sharing
Barusan dengar kabar temen jadi korban penipuan belanja online dari seller di IG. Udah bayar eh barangnya nggak datang, malah temenku diblock. Dulu juga mamaku pernah jadi korban dari seller di IG dengan modus yang sama. Kalau aku lebih suka belanja lewat marketplace. Alhamdulillah aman, paling ya kadang dapat barang kualitas kurang bagus.
BalasHapusRealisasinya aku jg kenak itu mba, kaget aja di fotonya bisa bagus rapi gitu ya..
BalasHapus