panci presto |
Sebelum tinggal di (Gowa yang mepet ke) Makassar, bagi saya kata “bolu” hanya terhubung ke urusan penganan. Lebih spesifik, bolu adalah kue berbahan dasar terigu, telur, dan gula dengan dua cara memasak, yaitu panggang dan kukus.
Tiga jenis bahan dasar tadi sangat adaptif
terhadap aneka bahan tambahan. Alhasil, kita bisa menikmati banyak sekali
variasi kue bolu. Sebutlah bolu pandan, bolu pisang, bolu cokelat, bolu labu,
bolu wortel, bolu gulung, bolu ketan hitam, bolu marble....
Hmmh, rasanya masih banyak nama variasi bolu yang bisa ditambahkan ya...
Pemahaman bolu hanya sebagai kue seketika berkembang begitu tiba Makassar. Dalam perjalanan dari bandara ke rumah tinggal, si sulung Ale langsung mengemukakan keheranannya saat membaca plang rumah makan dengan salah satu menu “bolu tanpa tulang.”
“Lho (kue) bolu kan memang nggak ada tulangnya, Bun?” demikian celetuk si di bocah. Mungkin sebagian pembaca tulisan ini juga memiliki keheranan serupa Ale? Atau malah rasa heran sudah terusik sejak dari judul tulisan.
(Kue) bolu kok dipresto?
Bisa ya bikin (kue) bolu pakai panci presto?
Sebagai sese-ibu yang tidak hobi masak, saya tidak tahu apakah bisa bikin bolu pakai panci presto hehehehe. Yang jelas, judul tulisan ini tidak mengacu pada bolu yang berarti kue.
Bolu di sini merupakan nama salah satu jenis ikan.
Entah karena saya kurang hobi masak atau kurang banyak baca,
jadi saya benar-benar baru tahu nama ikan bolu sejak tinggal di Makassar. Atau mungkin pernah baca tapi selintasan
saja, jadi sama sekali tidak terekam dalam ingatan. Plus sama sekali tidak ada
rasa penasaran “seperti apa sih ikan bolu?” Lha kan banyak juga jenis-jenis
ikan yang tidak saya ketahui.
Dalam https://kbbi.web.id
tertulis satu pengertian tentang bolu, yakni mengacu pada kue berbahan dasar
tepung, telur, dan gula. Laman https://kbbi.co.id
juga hanya memuat satu arti bolu yang juga mengacu pada kue. Arti tentang ikan
baru daya dapatkan di https://lektur.id. Di
sana, selain kue, bolu juga diartikan sebagai bandeng (Chanos chanos).
Hhhmh.., sepertinya nama ikan bandeng terdengar lebih familiar
yaaa (atau saya saja yang merasa demikian😀). Bandeng dengan presto, pasti
langsung terbayang hubungannya. Atau malah seakan sudah jadi frasa tersendiri. Bandeng ya presto... Padahal, ikan bandeng juga bisa dimasak dengan cara lain.
Flora dan fauna memang lazim punya nama lokal (itulah pentingnya keberadaan nama Latin, yakni untuk memudahkan penyamaan pemahaman).
Saya nggak tahu deh, nama ikan bolu ini hanya terbatas di Sulawesi atau juga di daerah-daerah lain. Mungkin daerah lain juga
punya nama lokal tersendiri? Dari www.majalahikan.com, saya menemukan
variasi nama ikan bandeng di beberapa negara, yakni awa (Hawaii), ava (Tahiti),
dan bangus (Philipina). Sedangkan dalam Bahasa Inggris, ikan bandeng disebut milkfish.
Jujur saja, saya tidak hafal nama-nama semua ikan yang lazim
dijual di pasar (warga negara maritim macam apa ini?). Misalnya saja, radar
saya tidak bisa otomatis membedakan cakalang dengan tongkol. Mesti benar-benar
mengamati dan mikir, ini cakalang atau tongkol?
Baca : Beda Ikan Tuna, Cakalang, dan Tongkol
Sementara, bandeng adalah salah satu jenis ikan yang saya
hafal namanya, plus langsung saya kenal dari ciri-ciri fisiknya. Karakter yang
saya hafal dari ikan bandeng adalah tubuh panjang sedikit pipih, sisik
keperakan yang merata di seluruh tubuh, dan bentuk ekor yang khas.
ikan bandeng a.k.a ikan bolu
Foto dari orami.co.id
***
Di Makassar, sangat mudah menemukan ikan bolu di pasar, di
lapak ikan pinggir jalan, maupun di pedagang ikan keliling. Ikan bolu juga
menjadi salah satu menu yang lazim dalam kuliner Makassar.
Meski tidak semudah di Makassar, semasa tinggal di Medan, saya tidak terlalu sulit menemukan ikan bandeng di pasaran. Tapi memang, di sana, ikan bandeng bukan sajian yang umum ditemukan di tempat makan.
Saya juga tidak punya banyak
pengalaman memasak ikan bandeng. Penyebabnya satu : duri halus yang tersebar di
hampir seluruh area daging itu lhoo.... benar-benar membuat saya tidak
menemukan kenikmatan dalam mengonsumsi ikan bandeng.
Dulu, berbekal tips dari internet, saya pernah menyiasati duri-duri halus itu dengan menyayat tipis-melintang di sepanjang tubuh ikan. Mungkin karena saya memang tidak ahli, jadi sepertinya tips itu tidak terlalu membantu. Acara makan kurang nikmat karena ribet memisahkan si duri halus agar tidak tertelan. Pengalaman itu membuat saya tidak pernah lagi memasak ikan bandeng meski saya menyukai rasanya. Padahal menurut banyak artikel, ikan ini memiliki nutrisi yang tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan.
Pindah ke Makassar menjadi babak baru dalam hubungan saya dengan ikan bandeng a.k.a ikan bolu 😀😀
Gara-gara tiap saat terpapar pandangan pada ikan bandeng,
plus beberapa hari sekali ada tukang jualan bandeng presto berkeliling di
kompleks, saya jadi terpikir untuk mencoba membuat ikan bandeng presto sendiri.
Saat saya menulis ini, ikan bandeng mentah ukuran lumayan besar, rata-rata
dijual Rp 12.500 per ekor di pedagang keliling. Kalau sudah jadi bandeng
presto, bisa jadi Rp 30.000 per ekor. Jiwa #emakirit bicara😀
Untuk bikin bandeng presto, jelas butuh panci presto dong. Alhasil,
beberapa bulan lalu, saya beli panci presto merk Kirin ukuran delapan liter di
toko Alaska Makassar. Harganya Rp 300 ribuan (saya lupa harga tepatnya).
Sebelum membeli panci, saya sudah berguru dulu sama Mbah Guru Youtube tentang
cara membuat bandeng presto, juga tanya-tanya pada seorang bulik yang tinggal
di Semarang.
Berikut resep dan cara membuat bandeng presto yang saya contek (dan modifikasi) saat pertama kali bereksperimen:
Bahan :
3 ekor ikan bandeng ukuran sedang
Daun pisang untuk alas secukupnya
Bumbu halus :
10 siung bawang merah
8 siung bawang putih
1 sdt lada
1 sdt ketumbar
Lengkuas secukupnya
Jahe secukupnya
Kunyit secukupnya
Garam secukupnya
Gula pasir secukupnya (optional)
Bumbu rebus :
6 lembar daun salam
6 lembar daun jeruk purut
6 batang sereh
3 lembar daun kunyit (saya tidak pakai)
Air dua liter
Cara membuat :
- Biasanya, saya membeli bandeng sudah dalam kondisi dibersihkan perutnya. Jadi tinggal mencuci bandeng lalu kucuri dengan jeruk nipis, diamkan sebentar.
- Blender/uleg semua bumbu dengan sebagian air, tambahkan garam dan kaldu. Setelah halus, tambahkan sisa air.
- Alasi panci presto dengan daun pisang. Susun bandeng dengan rapi. Jika ada sisa daun pisang, bisa digunakan untuk membatasi antar bandeng. Siram dengan bumbu halus. Tutup bagian atas dengan daun kunyit atau daun pisang.
- Presto bandeng setidaknya 60 menit sejak air mendidih dengan api sedang(atau tergantung kondisi panci). Jika ingin lebih lunak, bisa ditambahkan 10-15 menit.
- Setelah selesai proses presto, jangan langsung buka panci untuk menghindari bahaya akibat tekanan yang masih tinggi. Buka panci setelah tekanan udara turun. Sebaiknya keluarkan ikan setelah air dalam panci dingin.
Resep ini memang enak, bumbunya komplet dong. Namun, saya adalah penggemar resep simpel. Kalau di daput ternyata tak tersedia bumbu lengkap, ya sudah pakai yang ada saja. Kadang, ukuran ikan juga lebih panjang dari diameter panci saya. Saya akali dengan
memotong menjadi dua bagian. Meski dipotong, ternyata ikan bandeng tidak hancur
setelah dipresto.
Awal-awal membuat bandeng presto, saya masih belum bisa
menakar jumlah air, bumbu, dan waktu proses. Selain belum pengalaman, juga
belum mengenali karakter panci. Lama-lama, meski tak terlalu sering bikin, toh
jadi terbiasa juga. Dengan penyimpanan di lemari es, bandeng presto bisa tahan
cukup lama. Sekarang, bandeng jadi salah satu bahan andalan untuk bikin stok
lauk.
Ya memang sih, baca beberapa artikel, ada pendapat berbeda tentan nilai gizi ikan bandeng setelah melalui proses presto. Ada pendapat yang menyatakan nutrisinya telah berkurang banya. Ada juga yang mengatakan, ikan bandeng presto masih memiliki nutrisi yang cukup untuk dikonsumsi. Ya kalau saya sih, masih mending nutrisinya berkurang daripada di kerongkongan tersangkut duri ikan yang halus tapi tajam itu😁😁
Demikianlah cerita tentang bolu yang bukan kue💓💓
Duh mantap ini presto buatan sendiri, biasanya beli di pasar harganya mahal. Pagi-pagi jadi lapar, nih lihatnya. Terima kasih resepnya, Mbak.
BalasHapusOwalaaaa, ternyata ikan bolu tuh nama beken dari ikan bandeng tho :D
BalasHapusBtw, entah ini perasaanku aja atau gimana.... ikan bandeng kalo udah dipresto kok agak hambar yaaa
kalo masih ada tulangnya justru lebih gurih. cuman ya gitu, harus ekstra hati2 pas maem.
baru tau aku ada bolu ikan presto, pecinta ikan bisa nih coba resep dari kamu mak, keliatannya enak dan pastinya lembut. Btw makasih ya mak sudah berbagi resep
BalasHapusTernyata bolu yg ini maksudnya presto, aku pas baca judulnya semept mikir, ini typo apa gimana. Kok bolu pake dipresto. Hahahaha. Kesukaanku nih bandeng presto, tapi blom pernah nyoba presto sendiri. Makasih udah bagis resepnya mak.
BalasHapusTernyata nama ikan, to. Khayalanku udah kadung liar ini membayangkan cake dipresto hehehe
BalasHapusIkan yg paksu nggak suka tapi bapak aku suka hahah. Bandeng ini ternyata yaa yg dibolu eh diprestooo 😄 aku suka klo udah presto. Eh tapi yg dipindang jg suka asal pedas hehe.
BalasHapusIkan bandeng tiap hari di dekat rumah bisa ditemui..makasih ya resepnya mba
Wah, kesukaan aku dan anak2 nih ikan bandeng presto :) Sambalnya khas banget deh, beda dengan lainnya. Dari judul aku pikir mbak salah tulis hahahahahah ternyata memang bolu namanyaaa hahah. Mauuuu dong icip!
BalasHapusSama persis kayak aku, jadi nggak pengen masak atau makan bandeng (bukan dipresto) karena ribet sama durinya. Bener seperti kata mbak Lisdha, gara-gara bersiin tulang ikan bandeng, selera makan jadi surut haha.
BalasHapusBaca tulisan ini aku jadi pengen coba bikin bandeng presto sendiri. Belum pernah sih, tapi ada baiknya dicoba ya. Lalu bisa, dan nanti jadi biasa.
Waktu travelling ke larantuka saya juga sempat heran dengan nama ikan Mbak, yaitu yaitu ikan abu. Rupanya ikan bolu pun kasusnya sama nama daerah dari ikan bandeng. Setahu saya bandeng memang cuma enak dinikmati kalau sudah di presto. Atau di bikin sate bandeng. Di mana dagingnya dihancurkan dan tulang tulangnya dikeluarkan. Nah baru deh merasa aman menikmati ikan bolu yang lezat ini
BalasHapusKirain bolu beneran ternyata nama lain ikan bandeng hehe
BalasHapusWaah selamat akhirnya jago nih bikin bandeng presto sendiri :DWah ternyata harga panci presto ada yang 300 ribuan mayan juga ya buat mresto2 makanan gtu :D
Baru tau kalau dipresto bisa bikin nutrisi berkurang tp buat anak2 kadang makan bandeng tu khawtir duri jd kalau dipresto lbh aman ya mbak
Ooh.. bolu itu sama dengan ikan bandeng ya, Mbak. Tadinya saya pikir sejenis kue hehehe. Ternyata saya juga kurang jauh mainnya. Kalau ikan dengan duri halus dan banyak seperi bandeng memang enaknya dimasak pakai presto, supaya gak ribet makannya hehehe
BalasHapusSaya juga kurang suka ikan bandeng karena banyak duri lembutnya. Terus pernah dibawain bandeng presto dari Semarang, awalnya heran karena dagingnya nggak hancur, tapi dirinya bisa lembut gitu.
BalasHapusHaha aku udah semangat dong Bolu apa yg di presto. Aku nyerah deh kalau masak bandeng, stress dengan durinya pernah nyangkut sakit banget nggak bisa nelan. Setuju aku tuh dari pada nyangkut durinya gpp lah nutrisinya kurang dikit :)
BalasHapusAmpun ampuun, ternyata nama lain Ikan Bandeng itu Ikan Bolu. Haa, pas awal-awal ya tentu nafsirnya kue bolu yang dimasak presto. Hahaha, ternyata salah saya. 🤣🤣
BalasHapusAku kira bolu ini kue
BalasHapusternyata salah, hehe
bandeng presto ini makanan kesukaan anakku mbak
tapi ya itu, aq g pernah buat sendiri
Pas baca judulnya, kukira lagi bikin bolu dan dipanggang pake panci presto. Begitu baca keseluruhan tulisan, baru deh paham bahwa ternyata di Makassar, Bolu sama dengan Bandeng.
BalasHapusBtw, saya setuju sama Mak Lisdha deh. Mending nutrisinya berkurang daripada duri ikan nyangkut di kerongkongan. Soalnya sakiiit...
Lama juga ya...presto ikan bolu.
BalasHapusHeheh...aku merasa lucu menyebutnya. Tapi inilah kekayaan bahasa dan budaya di Indonesia.
Cobain resep kak Lis aah...uda alam banget gak makan ikan bandeng presto.
Tadinya saya pikir bolu itu kue, tenyata ikan bandeng ya. Bolu presto berarti ikan bandeng presto. Sering makan ini tapi Beli, belum pernah bikin. Faboritnya anak saya nih bandeng or bolu presto. Rajin Mba bikin presto sendiri
BalasHapusWah iya, baca sekilas judulnya, aku kira ini bakalan nulis tentang kue alias cake. Eh ternyata olahan ikan ya. Pantesan kok pake presto. Btw, aku belom pernah deh masak ikan pake presto. Nati sesekali nyoba ah. Pake resep bolu ini kayaknya enak deh. :D
BalasHapusBolu biasanya identik sama kue, dan presto ya setahuku bandeng presto sih. Sama kayak Ale, aku tahu ikan bolu ya dari postingan ini. Dan ternyata ikan bolu a.k.a ikan bandeng...heheh
BalasHapusTernyata bolu tuh ikan bandeng ya..wkwk.. Aku pun lebih suka dipresto dulu sih bandengnya..biar lebih nikmat makannya...tanpa ribet dengan duri yang halus tapi cukup mengganggu ya..
BalasHapusMbak, idem aku mikirnya bolu kok dipresto kan udah lembek empuk yah. Eh ternyata bolu adalah bandeng. Jangan sampai salah masak karena beda bahasa
BalasHapusJujur mba sebelum dibaca saya pikir kue bolu yang lembut itu. Ternyataaa.. Bolu itu nama ikn.. Xixi
BalasHapusDemikianlah cerita bolu yang bukan kue hahahaha. Ya ampun endingnya~
BalasHapusKalau lagi di Makassar, ya gak asing sama nama ikan bolu ini. Malah lebih akrab dengan nama bolu, dibanding bandeng. Pas balik ke Mataram, Lombok, jadi gak pernah lagi denger nama ikan bolu.
Mbaaaa aku pikir juga ini bolu kue dong hahahahaha. Udh kepikir aja, ngapain bolu di presto, kan udh lembut 🤣. Ternyataaa bandeng.
BalasHapusNah samaaaa, aku mah mending makan bandeng di presto drpd kesangkut durinya. Bandeng yg ga dipresto, ga bakal aku sentuh sih, trauma bangettt Ama duri nya dia yg super duper nyusahin. Pernah nyangkut di tenggorokanku dan sakit banget -_- . Sejak itu ga mau lagi makan bandeng kalo ga dipresto.
Mau bikin sendiri, blm pernah coba. Ntr deh, padahal kalo prestonya mah aku punya. Tapi jrg dipake hahahaha.
aku juga suka pakai panci presto, jadi lebih enak hidangannya :D
BalasHapus