Pernah tidak membaca atau mendengar penggunaan angka “360 derajat” untuk menyatakan perubahan drastis? Saya kadang masih menemukannya baik di artikel ataupun status media sosial.
Ups....saya pun masih banyak salah kaprah dalam berbahasa. Jadi, ini tidak sedang julid sama pengguna 360 derajat yak...
Mungkin lebih enak kita anggap sebagai “belajar bersama.”
Saya malah senang kok kalau diingatkan tentang kesalah-kaprahan. Meski memang,
kadang tak selalu mudah untuk berubah karena sudah telanjur sayang terbiasa.
Foto Mbak Memes untuk intermezo😂😂😂 Gambar dari https://i.ytimg.com |
Apalagi di zaman media sosial ini ya...berbagai ungkapan/istilah serupa tren pop yang mudah menyebar sekaligus gampang meredup.
Ingat ini :
- Kampseupay
- Wagelaseh
- Zaman now
- Aku harus bilang wow?
Haha, saya mesti mengingat-ingat untuk mengumpulkan
kata-kata/kalimat yang sepertinya sudah meredup penggunaannya.
Saat saya menulis ini, banyak tulisan menggunakan kata-kata yang sepertinya masih tren (atau saya baru tahu), seperti :
- Mengsedih
- Jujurly.
Saya pernah membaca tulisan bernada jengkel dengan tren bentukan
kata-kata seperti di atas. Berhubung merasa tidak punya kapasitas sebagai “polisi
bahasa”, saya tidak berkomentar apapun di tulisan itu.
Kembali ke urusan angka derajat.
Penggunaan 360 derajat sih bukan termasuk tren ya... Sejauh ini, sepertinya hanya dua satuan derajat yang lazim untuk menyatakan perubahan sikap/perilaku/suasana, yakni 180 derajat dan 360 derajat.
Jarang kan
kita dengar angka lain untuk keperluan tersebut? Semisal : setelah pandemi, suasana
kantor berubah 45 derajat. Contoh lain : sejak putus dengan pacarnya, dia
berubah 110 derajat.
Hihihi...bukan hanya jarang, saya malah belum pernah ketemu ungkapan perubahan dengan dua angka di atas. Intinya, angka 180 dan 360 derajat biasa digunakan untuk memudahkan penggambaran “situasi yang total berkebalikan”.
Tadinya baik jadi jahat, tadinya ramah jadi jutek, tadinya dermawan jadi pelit.
Atau sebaliknya, semula jahat jadi baik, semua jutek jadi ramah, semula pelit
jadi dermawan.
Anak saya masih SD, jadi belum lama dia belajar tentang sudut
dan satuan derajat dalam lingkaran. Sudut 180 derajat ada pada setengah lingkaran.
Sedangkan sudut 360 derajat ada pada lingkaran penuh.
Angka 180 derajat berarti perubahan yang benar-benar berkebalikan dari sebelumnya. Tadinya di titik kanan jadi ke titik kiri (atau sebaliknya). Bagaimana dengan 360 derajat? Bukankah memutar 360 derajat berarti kembali ke titik awal? Berarti tidak berubah dong? Atau sempat berubah total tetapi kemudian balik lagi ke perilaku semula?
Mungkin teman DW juga sering tergelitik dengan salah kaprah kata/istilah
tapi sudah telanjur saya biasa digunakan? Boleh berbagi di kotak komentar
yaa...
hahaha
BalasHapusbahasa anak zaman sekarang emang unik2 banget. Aku kadang ngikutin di twiter dan bengong sendiri hehehe
Tapi kadang ngikut juga cuma buat seru2an aja sih hahaha
Hahahaha.. Itu saking plinplannya orang yg dimaksud berubah itu, Mba. Makanya disebut 360 derajat. Tu orang udah bolak balik berubah.. Hahaha.. Kalau yg saya tanggap sih begitu. Jujurly itu juga kata yang sering saya pakai. Emang aneh sih, tapi lucu aja gunainnya
BalasHapusMungkin..mungkin ya...360 derajat tuh memang untuk perubahan yang lebih drastis dari 180 derajat gt hehehe
BalasHapusJujurly yang lagi sering banget aku denger dan baca. Seiring perkembangan berjalan, banyak juga istilah-istilah baru bermunculan, mungkin salah satu fungsinya untuk bikin suasana lebih "berwarna" juga ya. Walau aku jarang pakai, tapi gak terlalu masalah dengan istilah2 tersebut, asal gak yang aneh2 banget deh ya, dan kalau aku gak sreg ya ngga aku pakai, haha. Untuk penggunaan istilah yang menunjukan perubahan drastis, aku pakai 180 derajat, lebih ke ingin ngasih tahu, kalau orang/sesuatu udah berubah jadi kebalikannya :))
BalasHapusKata² yang salah kaprah ini entah kenapa gampang viral juga ya mbak, sungguh membagongkan. Hahaha... Sering banget denger orang bilang "sekarang beda, sampai 360° ih"
BalasHapusAku selalu geli aja kalo ada orang bilang dia berubah 360 derajat? La kalo gtu mah ga berubah sama sekali atuh kan balik lg ke titik awal ya mbak
BalasHapusiyayaah.. itu ada mba Memes intermezzonya hihi jadi pengin nanyiik deh. Terlanjur sayang
BalasHapusAku suka ikutan karena anak aku, yaudah biar emak lebih fleksibel dan nggak kaku gitu mba :))
Lah iya, Mbak ... 360 derajat itu kan berarti kembali ke posisi semula. Capek-capek ke sana ke mari tapi ndak ada perubahan apa-apa hihi.
BalasHapusNah satu lagi, dalam penggunaan digit dalam pendapatan.
Ada yang mengatakan mendapatkan 3 digit padahal kalo 3 digit itu seperti ini bentuknya: 500, 351.
Kalau bentuknya 1.000.000 misalnya, nah itu 7 digit.
Saya suka gemas nih kalo ada yang pake digit-digit terus saya bingung membayangkannya. :D
Lumayan sering, Mbak. Sampai sekarang saya masih agak kurang sreg kalau ada yang ngomong, 'jujurly', 'mengsedih' atau semacamnya. Tapi, malas juga jadi 'polisi bahasa'. Karena saya malas berdebat hahaha. Ya, paling saya lebih suka ngobrol ma anak sendiri. Kalau bisa pakai bahasa yang biasa aja. Gak usah gaul-gaul amat. Atau paling gak harus tau sedang bicara dengan siapa. Karena terkadang kebiasaan itu jadi kebawa ke mana-mana.
BalasHapusIya, kalau 360 berarti sudah berubah drastis lalu kembali ke awal. Hihihihi
BalasHapusKalau untuk bahasa gahul, saya jarang banget ketemunya, jadi ga tahu
Sebetulnya itu logika biasa ya mba. Kalau aku mikirnya tentang busur mba, itu kan 180 derajat aja. makanya nampak jelas perubahannya. Kalau 360 derajat, busur tadi jadi lingkaran, ya artinya titik nol. hehehe
BalasHapusHaha iya ya, banyak banget istilah salah kaprah yang seiring kita gunakan sehari hari
BalasHapusmakasih atas pencerahannya ya mbak
Jangan latah ya, segala yang tren diikutin padahal salah kaprah, hehehe...
BalasHapusKalau saya tuh enggak sreg denger orang-orang translate 'indonesian' jadi 'bahasa' harusnya kan 'bahasa indonesia'...
Wkwkwk baca kamseupay auto ngakak, ya ampunn... Ada aja sih orang orang yang bikin tren bahasa baru. Tapi saya belum pernah lihat langsung orang ngomong jujurly, apa tinggal di desa ya.. Wkwkwk
BalasHapusEh, pernah.. Ponakanku pernah nyeletuk, jujurly ahahaha
Buahahaa iyaa bener banget mba
BalasHapusternyata ada banyak terminologi yg membingungkan
salah satunya BERGEMING
Anak sy sekarang bilang keren mengkeren, awalnya bingung knp ngomongnya mengkeren pas dengar temannya blng gitu juga pahamlah, bahasa anak jaman now. Iya orng yg berubah suka dibilang berubah 180 derajat
BalasHapusSoal tulis menulis atau kaidah menulis ini,mohon maaf saya sering menjumpai blogger yang masih suka salah, bukan typo sih tapi sering dilakukan. saya jarang menegur atau mmebahas atau mengulas sebab mikirnya, blog kan lebih personal, beda kalo di grup penulis buku, lebih dibahas, jadi yah suka2 yang nulis sajalah, kadang entah pakai bahasa gaul entah apalah, yah biarkanlah...bahkan suka lanjut ke obrolah di chat yah, hehehe
BalasHapusha...3x mbak memes auto nyanyi terlanjur sayang kayanya kita seangkatan kita yaa, btw apaan seh Kampseupay
BalasHapusWagelaseh, zaman now sering dengarnya or 180 and 360 derajat...ha...3x.jujurly bahsa ingris dipadu padan jeung bahsa indonesia, kumaha upami bahsa sunda sareng bahsa inggris
Hihii...sebagai Kpopers, aku sering banget pake kata meng-lelah, meng-sedih, meng-capek, dkk.
BalasHapusBuat iseng-iseng yang kayanya sepanjang nulis di blog, ada beberapa artikel drakorku aku tulis demikian. Tapi gak selalu...kaya yang malu kadang, hahaha..
Tapi sepanjang aku tahu, berubah 180 derajat sih yaa..
Kalo 360 derajat emm, kaya aku nonton drakor, trus males, trus balik nonton drakor lagi...gitu kali yaa..??
Siklus yang gak akan berhenti.
Jujurly bikin ngikik trus ngakak, lucu2 emang bahasa gaul tuh.
BalasHapusNah serinya sih auto suka bilang 180 derajat kalo emang seseorang ato temen berubah drastis, ga ada yg 120 derajat ya hahahaa...
Saya pernah dong pakai kata "wah dia berubah ya 360°", belakangan baru sadar kalau itu kan berarti balik lagi ya 🤣. Harusnya mah 180°.
BalasHapusBener. Banyak istilah yang sebenarnya untuk melebih-lebihkan malah jadi salah kaprah. Maksudnya berubah lebih ngeri daripada perubahan 180 derajad, pake 360 derajat. Eh, padahal kan 360 derajat balik ke titik awal alias ga berubah. Hahaha
BalasHapusAnak zaman now memang banyak istilahnya. Aku yang Punya banyak anak jadinya kudu upgrade nih soal begini. Biar bisa nyambung dan gak kudet 😁
BalasHapusWkwkwkwkw.. kusering sekali make 360 ini, ternyata oh ternyataa.. pengen ngakak juga nih akhirnya hahaha.. oke oke, besok kuganti. Wagelagasih kekwkkwwkkw
BalasHapus