Foto : liputan6.com |
Beberapa hari lalu, di sebuah WA grup kompleks ada kiriman artikel tentang “Bahaya Chiki Ngebul”. Artikelnya sudah aku hapus, kalau tidak salah merupakan kejadian di Bekasi. Intinya adalah kejadian berbahaya usai seorang anak mengonsumsi jajanan berasap itu. Si anak mengeluh sakit perut parah usai makan chiki ngebul. Setelah diperiksa di rumah sakit, si anak didiagnosa mengalami kerusakan usus.
Aku tertegun, sebab beberapa hari sebelumnya, anak-anakku plus satu sepupu baru saja membeli snack chiki ngebul. Mereka bertiga mencicip snak itu ketika main ke sebuah tempat wisata.
Smokey ice cream, demikian yang tertulis di stand penjualan. Snack berasap ini memang punya banyak nama di pasaran, seperti nitro puff, nitro pop, dragon puff, dragon ball, dan dragon smoke. Di Indonesia, selain chiki ngebul juga banyak disebut "napas naga."
(Kasian si Chiki yaa… ini kan salah satu brand snack yang belum tentu digunakan dalam jajanan berasap itu).
Si bungsu langsung tertarik ketika melihat gambar makanan yang “kemebul” alias berasap. Lha wong, ice cream tanpa tambahan efek smokey pun dia sukak banget. Cup-nya lumayan besar, harganya Rp 20K atau 25K (aku lupa tepatnya). Karena ukurannya lumayan gede, waktu itu beli satu untuk dimakan bertiga.
Melihat asap yang keluar dari mulut adalah sensasi tersendiri. Tinggal di daerah tropis, jarang-jarang kan mulut bisa mengeluarkan asap seperti naga. Kecuali kalau kita tinggal di daerah dingin seperti Dataran Tinggi Dieng atau sedang naik gunung. Aku ingat, tiga anak itu berbagi snack dengan riang-ria.
Puji Tuhan, tiga anak itu aman-aman saja ketika makan snack tersebut. Tak ada keluhan apapun dalam perjalanan pulang hingga di rumah dan hari selanjutnya. Maka itu, aku agak shock ketika membaca berita itu.
Tak terbayang kalau ini menjadi foto sebelum kejadian buruk |
Bahaya Nitrogen Cair
Aku segera meluncur ke Google untuk cek and ricek informasi tersebut. Hari gini, memang selalu dianjurkan untuk selalu cek and ricek info kan? Apalagi, grup WA juga dikenal sebagai salah satu “sarang” berita hoax (palsu).
Namun hasil browsing menegaskan berita itu. Ternyata berita tentang bahaya snack ngebul ini sudah ada sedari lama (tapi aku tidak tahu :D). Tulisan tentang “bahaya chiki ngebul” atau “makanan dengan nitrogen cair” termuat dalam situs-situs berita yang relatif kredibel, termasuk situs Kemenkes RI.
Berikut beberapa bahaya makanan dengan nitrogen cair yang kuambil dari situs klikdokter.com :
- Sulit bernafas. Kondisi ini dikarenakan nitrogen cair yang terhirup akan menggusur oksigen dalam tubuh.
- Sakit perut. Dalam kondisi yang berat, nitrogen cair bisa mengakibatkan perforasi alias lubang di dinding lambung (aduh mak, ngerinya..).
- Luka bakar. Ternyata, nitrogen cair biasa digunakan dalam upaya medis untuk membakar/menghilangkan hal-hal yang tidak diinginkan pada kulit. Namun, tindakan itu harus dilakukan oleh profesional. Jika tidak, nitrogen cair bisa mengakibatkan luka bakar, lepuh, dan cedera radang dingin (frostbite).
- Kematian. Nitrogen cair dalam jumlah yang melewati ambang batas bisa membuat kadar oksigen dalam tubuh turun tajam. Akibatnya, timbul pusing, sesak nafas, pingsan, hingga kematian.
Aku juga membaca cerita orang di platform Quora (sayang sekali aku tidak menyimpan tautannya). Yakni tentang seekor kucing yang tidak sengaja terkena nitrogen dalam instalasi pabrik pupuk di Aceh. Btw, senyawa Nitrogen (N) juga merupakan salah satu bahan pembuatan pupuk kimia ya gess.. Tapi tentu saja, ini bukan Nitrogen yang food-grade.
Entah bagaimana ceritanya, si kucing itu bisa terpapar nitrogen dalam kadar yang tinggi. Akibatnya, tubuh si kucing membeku seperti batu. Ketika diamankan, kucing yang membatu itu pecah jadi empat. Pecah, iya pecah! Membayangkan itu terjadi pada mahluk hidup, kok rasanya ngiluuu…
Membaca poin-poin yang serem tadi membuatku tak henti-henti bersyukur. Sebab, seperti kuceritakan di atas, waktu itu anak-anak tak mengalami dampak apapun. Bisa jadi, kandungan nitrogen yang dimakan anak-anak saat itu masih dalam ambang batas aman.
Manfaat Nitrogen Cair
Nitrogen cair atau dikenal dengan singkatan LN, atau LN2, atau LIN adalah senyawa nitrogen yang didistilasi (disuling) dan disengaja untuk produksi komersial. Senyawa Nitrogen pertama kali dicairkan di Universitas Jagiellonian oleh fisikawan Polandia, Zygmunt Wroblewski dan Karol Olswenki pada tahun 1883.
Nitrogen cair bersifat non-toksik, tidak berbau, dan tidak berwarna. Pada dasarnya, nitrogen cair merupakan bahan yang relatif aman dan tidak berbahaya. Mengutip dari kompas.com, nitrogen cair memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia, seperti :
- Bahan dalam proses pembekuan dan distribusi bahan makanan.
- Bahan dalam pembekuan sampel biologis, seperti sel telur, sperma, dan sampel genetik hewan.
- Pendingin pada beberapa peralatan.
- Membekukan pipa ketika tidak tersedia katup (kira-kira dalam pekerjaan/kasus apa ya?)
- Bahan untuk percobaan sains.
- Bahan untuk gastronomi molekuler, yakni seni khusus dalam bidang kuliner unik.
Jadi ingat beberapa tayangan Masterchef Amerika dan Australia yang dulu sering kutonton. Efek asap memang membuat sebuah sajian tampak lebih dramatis. Ketika dilakukan oleh profesional tentu sudah mempertimbangkan kadar dan cara penyajian yang aman.
Melansir dari kompas.id, ada aturan dalam penggunaan nitrogen cair untuk makanan, antara lain sebagai berikut :
- Nitrogen cair yang digunakan harus jenis food-grade.
- Kadar nitrogen tidak boleh kurang dari 99 persen, oksigen tidak boleh lebih dari 1.1 persen, monooksigen tidak lebih dari 10 mikroliter per liter (aturan berdasarkan Kodeks Makanan Indonesia/KMI).
- Tabung nitrogen cair harus disimpan dalam posisi berdiri dan tidak boleh dalam kondisi rusak.
- Tabung nitrogen tidak boleh disimpan dalam benda-benda yang bersifat eksplosif.
- Pengolah nitrogen cair (handler) harus memiliki kompetensi.
Sementara, bagi konsumen, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan nitrogen cair setelah asapnya habis. Nah ini menurutku agak sulit ya….karena yang dijual dari makanan ini justru “asap naga” itu.
Gara-gara menulis ini, aku jadi update tentang Surat Edaran Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair pada Produk Siap Saji yang diteken pada 6 Januari 2023. Dalam Surat Edaran tersebut, Kemenkes meminta pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan pada pelaku usaha yang menggunakan nitrogen cair.
Pengawasan dan pembinaan ini dilakukan dengan mewajibkan restoran/pelaku usaha yang menggunakan nitrogen cair pada produk siap saji untuk memberikan cara konsumsi yang aman pada konsumen. Sedangkan pada pedagang keliling, penggunaan nitrogen cair tidak direkomendasikan. Aku baca berita, beberapa daerah sudah tegas melarang penjualan chiki ngebul.
Yups, semoga surat edaran ini bisa menjadi pijakan untuk mencegah kejadian-kejadian buruk akibat penggunaan nitrogen cair yang tak sesuai aturan.(*)
Referensi :
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/sains/read/2021/09/07/140300423/penggunaan-nitrogen-cair-untuk-kehidupan-manusia
https://health.grid.id/amp/353652820/cara-penggunaan-nitrogen-cair-pada-makanan-yang-direkomendasikan-salah-sedikit-bisa-terjadi-kasus-seperti-ciki-ngebul?page=4
https://www.google.com/amp/s/amp.kontan.co.id/news/kemenkes-larang-penggunaan-nitrogen-cair-pada-pangan-siap-saji
Pernah tertarik sama snack ini pas viral-viralnya, sempat berpikir tentang bahayanya ke anak sih mengingat mereka pencinta snack dan tertarik sama hal baru seperti itu. Jadi, berusaha hindarin aja dan untungnya temen-temen anak juga enggak ada yang memicu rasa penasaran anak, alhamdulillah aman dari ini. Terima kasih informasinya!
BalasHapusWah, bahaya yaa ternyata? aku sempet penasaran, Alhamdulillah belum jadi nyoba beneran. Anakku juga Alhamdulillah ga minat.
BalasHapusIh... anakku pernah loh makan ciki ngebul ini ..aku pun pernah cobain.. Rasanya ya adem2 gitu aja.. Kalo Cikinya ya gitulah manis2 gak jelas haha. Untung dulu itu gapapa.. Setelah tahu kalau ternyata berbahaya yaudah gak akan deh coba-coba makanan ini.. mending cireng apa cimol ya..
BalasHapusAlhamdulillah anak2ku ga ada yg gimana2 banget sm chiki ngebul ini, kami sempat nyobain chiki ngebul ini dulu zaman belum terlalu hits malah. di awal2 baru muncul jajanan ini. Sekali mencoba, karena jujur penasaran aja sm rasanya, trus kami sepakat rasanya biasanya aja jadi ga pernah ngulang2 lagi...
BalasHapuswaktu awal viral, anak2ku sempet nyobain 2 kali. udah gitu ga beli lagi karna mahal haha. kayaknya ga worthed gitu menurutku. isiannya cuma momogi doang tapi dihargai semangkok kecil 25 ribu. duh dasar emak emak yaa masih itungan harga :D
BalasHapusPernah merasa penasaran, itu makanan apa, biasanya saya jumpai keberadaannya di event event gitu. Alhamdulillah belum pernah tertarik untuk membelinya meskipun penasaran.
BalasHapusYa ampuunnn ada ada ajaaa dahhh bakul makanan jaman now ini.
BalasHapusBener2 meresahkan!
Semoga orang2 next klo mau bikin inovasi yg aman2 aja yha
Setelah menemukan beberapa literasi bahaya chiki ngebul ini, gimana Mak selanjutnya?
BalasHapusKira-kira apa yang Mak lakukan jika buah hati masih tergoda pengen coba si nafas naga ini?
Maaak anakku pernah beli pas di dusun semilir, jauh sebelum kasus ini ada, Alhamdulillah ga kenapa2
BalasHapuskondisi frostbite ini bahaya banget, dulu waktu aku magang di pabrik gula tebu dan mengubahnya jadi gas, proses Nitrogen ini sangat berbahaya jika sampai terpapar dalam dosisi yang tinggi. Aku juga ngeri deh liat jajanan ngebul2 ini, semoga kita selalu aware dan bijak ya dalam berwisata kuliner
BalasHapusAku pernah sekali-kalinya makan chiki ngebul ini. Dan, setelahnya tidak tertarik lagi. Ditambah memang ada kasus, jadi makin gak minat. Bahkan kalau anakku minta gak akan dibeliin juga, lebih baik beli cemilan lain.
BalasHapusnah ini dia, anakku sempet kepengen nyobain tuh cuma ya aku liatnya kok gak ada menarik menariknya malah terlihat kayak bahaya ternyata emang berbahaya
BalasHapusAku sempat baca juga berita soal chiki ngebul ini dalam WAG warga komplek. Asli ngeri banget kalau sampai merusak usus (jadi berlubang), berarti yang dimakan oleh si anak kadarnya sangat tidak aman. Beruntung anak dan ponakan mbak Lisdha baik-baik saja, faktor nitrogen yang mungkin masih aman tadi ya mbak, juga masih dilindungi Tuhan.
BalasHapusPenting sekali kita mencari tahu sampe mendetail seperti ini, biar bisa mencegah hal tak diinginkan tak terjadi pada keluarga kita. Mari waspada dan awasi jajanan di luar sana yang belum tentu aman untuk kesehatan.
Aduh aku pernah makan ini loh sekali, waktu lagi ada acara kuliner itu. Mana lagi hype bangetkan makanan ngebul ini jadi waktu itu hajar. Tapi aku makan sendiri sih, gak ngasih anakku karena kok ngeri sih.
BalasHapusKalau terlalu banyak dan terlalu sering juga ternyata bahaya ya mak.. baru tau lho.. pdhl lg hits dijalankan anak2..
BalasHapusAku ingat pernah lihat liputan mengenai jajanan ini di televisi, tapi nggak pernah niat untuk beli. Hihi... nggak pernah ketemu juga sama yang jualan kayak gini.
BalasHapusJajanan sekarang makin aneh dan beragam aja ya mbak, mesti makin ketat ngawasi anak-anak kalau soal jajan
Manfaat banget nih tulisannya mom. Aku punya ponakan yang masih kanak-kanak. Yang kadang ibunya (adikku) tidak memperhatikan hal ini. Good article
BalasHapusya ampuuun loh kok bisa lolos ya saat pemeriksaan uji tes kelayakan jajanan sama petugas?
BalasHapusaku baca, pemakaian nitrogen cair untuk makanan sebenarnya tidak dianjurkan. Masyarakat diminta hati-hati dalam menggunakan nitrogen cair. Sebab, penggunaan nitrogen cair yang tidak tepat dapat menyebabkan luka bakar hingga keracunan.
Jajan ngebul ini sering dijumpai saat bazar atau festival apa gitu. Kupikir aman yah ternyata ada efek samping kalau takaran melebihi batas. Ngeri juga bisa merusak organ tubuh.
BalasHapusNah yang aku penasaran kenapa harus dikasih asap selain supaya menarik? Apa rasanya beda?
Aih..sebahaya itu ya ternyata.. Aku sejak awal ga tertarik karena selera makanku emang konvensional banget. Tp keponakanku pengen banget nyobain. Untungnya blm sempat nyobain udahb dapet kabar soal dampak negatif ini
BalasHapusPernah lihat di mall ada penjual naga ngebul, tapi anakku udah dewasa semua jadi gak ada yang tertarik jajan. Tapi aku sempat nanya ponakan via WA gitu, mereka pernah jajan sekali dan gak doyan karena menurut mereka rasanya aneh.
BalasHapusKalo di master chef itu penggunaan nitrogen untuk atraksi. Pasti komposisi bahan yang ada udah sesuai dengan ketentuan. Beda dengan penjual yang bisa aja komposisi gak kita ketahui. Ngeri kalo sampai kejadian seperti anak yang keracunan hingga ususnya ada kerusakan
Apa cuma aku ya yang gak tertarik dengan makanan atau minuman viral. Belum nyobain Chiki Ngebul, keponakan juga kayanya sih. Enak makan pentol kuah. Ini juga kemebul karena direbus, hehehe
BalasHapusAku jugaaa makan Chiki Ngebuuulll kak..
BalasHapusHuhuhu..
Dan ini uda lama banget... Jadi pas ada berita ini tuh, aku tertegun kayak yang denial, tapi sebagai blogger, aku cek dan ricek lagi kebenarannya.
Jadi selama ini aku kasih makan anakku hal yang berbahaya yaa..
Huwaaa~ ((NANGIS SHOCK))
Waktu makanan ini hits banget, saya dan anak2 sempat mau cobain. Tapi ga ketemu terus waktu jalannya. Mgkn Allah mau kasih tau ini kali yaa kalau makanannya bahaya.. Ambil hikmahnya aja deh.
BalasHapusTapi bener juga yang mba lisdha tulis.. Kasian si chiki yaa.. Itu brandnya langsung kena, padahal snacknya blm tentu produksi chiki.
Aku juga baca soal chiki ngebul ini di WAG-WAG yang aku ikuti, Mak. Ngeri sih bacanya. Tapi alhamdulillah anak-anakku gak pernah main jauh dari rumah, jadi kalau jajan ya sama aku atau di sekolahnya. Nah di sekolahnya alhamdulillah gak ada yang jualan chiki ngebul ini, karena emang hanya dua penjual yg jualan di luar pagar sekolah. Kalo yang di dalem sekolah insyaa Allah aman, karena diawasi sama sekolah.
BalasHapusSemoga gak ada yg jualan lagi deh di manapun itu ya, Mak :)
Harus berhati-hati terhadap jajanan anak yang katanya kekinian tapi menyimpan bahaya tersembunyi. Belum lagi bahan pengawet dan pewarna tidak kalah membahayakan
BalasHapusWarga 62 kie nceen kreatif kreatif yo maak...mencoba sesuatu yg unik biar laris manis tapi kadang ga mikir dampaknya.
BalasHapusAduuuh jadi serem bacanya, mengerikan, karena makanan usus bisa rusak.. tapi anak anak emmang perlu proteksi dari makanan yang bisa membahayakan seperti itu, walaupun pasti mereka tertarik, ada sensasi visual yang tidak akan didapat dari makan makanan sederhana seperti bubur sum sum misalnya..
BalasHapusSejak muncul di kaki lima jajanan yg berasap ngebul itu bikin sy tanda tanya. Untung sebelum penasaran untuk nyoba, udh keluar tuh larangan penjualannya hehe.
BalasHapusSebelum ada chiki ngebul ini, saya sebelumnya pernah liat eskrim atau gelato asap yang lebih dulu populer. Tapi entah mengapa saya selalu urung mencobanya dan saya perhatikan memang jajanan ini tidak akan awet karena sifatnya musiman juga asapnya belum tentu aman dikonsumsi anak-anak
BalasHapusKalau sudah berasap-asap anak-anak yang jelas ga boleh. Snack pun juga betul-betul diperhatikan. Apalagi kalau beli di warung banyak snack mirip brand tertentu tadi beda.
BalasHapusOrang tua kudi selektif dan menjaga anak, ga semua harus ikut kekinian ya, Kak. Apalagia ciki ngebul dengan nitrogen
Sering banget liat pedagang chiki ngebul ini di tempat wisata. Terlihat unik dan menarik, ya, asapnya itu. Namun, alhamdulillah saya dan anak-anak tidak pernah mencobanya. Semoga semua pihak sudah mengetahui bahayanya makanan ini.
BalasHapus