Meteran Listrik Berisik? Begini Cara Mematikan Suaranya

Tit…tit…tit…tit…

Bagi pengguna listrik pra-bayar, meteran akan langsung berbunyi ketika stroom-nya habis. “Jeritan” meteran adalah panggilan bagi pengguna agar segera membeli token listrik. Dulu, saya sempat jualan token listrik. Tapi saya malah sering lambat mengisi meteran di rumah sendiri karena saya menyukai bunyi alarmnya.😀

Haha, pasti terasa aneh bagi yang malah risih mendengar bunyi alarm itu. Bisa-bisanya menyukai bunyi yang berisik! Entah deh, nggak terdengar merdu sih. Tapi senang saja mendengar bunyi alarm yang temponya lambat dan teratur itu.

Saat ini, rata-rata konsumen listrik sudah menggunakan listrik pra-bayar (token). Bahkan, PLN memang terus melakukan pengubahan meteran pelanggan, dari paska bayar menjadi pra-bayar. Sebagai orang awam dalam hal kelistrikan, saya hanya mengira penggunan meteran pra-bayar sebagai strategi untuk menekan jumlah penunggak pembayaran. Atau adakah fungsi lainnya?

Dengan listrik pra-bayar, pelanggan memang sama sekali tak bisa menunggak pembayaran seperti pada listrik paska-bayar. Seingat saya, pada sistem paska-bayar, listrik baru akan diputus ketika pelanggan menunggak hingga bulan ketiga. Sedangkan pada sistem pra-bayar, listrik akan langsung padam ketika stroom habis. Kalaupun menunggak pembayaran, itu pasti bukan pada PLN, tetapi pada tetangga/kawan tempat mengutang token listrik. 😅😅

Mungkin, hanya sedikit orang yang “menikmati” bunyi alarm meteran listrik. Sebagian besar, mungkin malah menganggapnya sebagai suara berisik yang mengganggu. Masalahnya, tidak semua pengguna bisa segera mengisi token dengan berbagai alasan. Salah satunya, alasan klasik yakni belum punya uang untuk membeli token. Huhuhu...meng-sedih ya kan.

Ada juga alasan lain yang tidak berkaitan dengan ketersediaan uang, misalnya tidak berani mengisi token (ada trauma pada alat-alat listrik). Sementara, pada saat itu tidak ada orang yang bisa dimintai tolong. Ada bisa jadi suara alarm berasal dari meteran tetangga, padahal rumah tetangga sedang kosong. Cerita begini umum terjadi di kos-kosan/kontrakan dengan meteran terpisah atau di pemukiman padat.

Nah, bisakah alarm dimatikan sementara tanpa harus diisi token lebih dulu?

Ternyata bisa dooong. Caranya pun sederhana, yakni hanya butuh dua langkah mudah sebagai berikut :

⚡️Tekan angka 812 di meteran listrik.

⚡️Tekan enter.

Sudah deh...meteran yang tadinya berisik langsung kembali kicep. Namun, beberapa artikel menyebutkan, durasi matinya alarm tidak sama di semua jenis meteran. Lamanya alarm mati tergantung merk meteran yang dipasang (haha, saya malah baru tahu kalau meteran itu ada merk-nya, macem-macem pula ~ beneran awam soal listrik)..

Pada meteran merk Lytron, langkah di atas hanya mematikan alarm meteran selama 5 - 10 menit. Jika perlu alarm mati lebih lama, langkah tadi perlu dilakukan secara berulang. Berbeda halnya pada meteran listrik merk Glomet dan Hexing. Menekan tombol 812 bisa mematikan alarm selama satu jam. (Gara-gara menulis ini, saya jadi mengecek meteran di teras rumah, oh ternyata merk Hexing).

Selain mematikan alarm, kita juga bisa mengeset angka minimal daya listrik untuk mulai berbunyinya alarm lho. Misal, kita ingin alarm sudah berbunyi ketika arus listrik tinggal 10 KwH (atau berapapun angka minimal yang kita mau). Ini bisa menjadi langkah antisipatif agar kita bisa lebih cepat membeli token listrik.

Cara mengeset angka minimal juga mudah, yakni sebagai berikut : 

⚡️Tekan tombol 456 pada meteran, lalu ikuti dengan angka batas daya yang kita kehendaki. Misalnya saja 45610 atau 4565.

⚡️Setelah itu tekan enter.

Penutup

Menekan tombol 456 dan 812 bermanfaat untuk mengatur alarm pada meteran listrik kita. Meski alarm bisa dimatikan, jangan lupa untuk segera mengisi tokennya ya... Kalau telat, rumah bisa gelap gulita karena terputus arus listriknya. Kalau mematikan alarm meteran punya tetangga, sebaiknya izin dulu supaya tidak jadi perkara 👌

Btw, saya punya pengalaman beli token "buy one get one free" lho... Ceritanya ada di SINI (*)

Berbagi :