Resep Garlic Bread Roti Tawar

Edisi superminimalis,
tanpa seledri maupun oregano

Tempo hari post foto dan resep garlic bread roti tawar di IG @lisdha_dw. Jadi pengen deh bikin versi cerita agak panjangnya di blog ini. Sekali-sekali bikin tulisan resep masakan, biar (blog) gado-gadonya makin rame. 

Apa kabar niche blog? Kabar kabur dong hehehe.

Saya memang sangat jarang menulis resep masakan di sini. Habis gimana, saya termasuk golongan ibuk-ibuk rumahan yang nggak hobi masak. Memang, hampir tiap hari saya uprek di dapur untuk mengolah bahan pangan. Namun, itu bukan karena hobi, melainkan karena harus. Kalau tiap makan beli dari luar, boncos dong bujet rumah tangga. (Kecuali belinya di warteg  dengan menu sayur plus tempe tahu melulu😀)

Jarang bukan berarti sama sekali tidak pernah, ya kan? Saya pernah posting cerita membuat sayur daun ubi tumbuk yang saya pelajari sewaktu tinggal di Pematangsiantar. Saya juga pernah menulis cara membuat ikan asin tanpa jemur dan bandeng presto. 

Kayaknya cuma tiga itu sih. Menulis resep juga karena sekadar ingin cerita, bukan menjadikan si resep sebagai bintang utama. Dulu saya suka baca cerita Mbak Endang di justtryandtaste.com. Suka menikmati dongengnya tapi jarang eksekusi resepnya wkwkwkw.

Jadi, monmaap kalau tulisan ini ngalor-ngidul-ngetan-ngulon dulu sebelum sampai pada resepnya yang pendek saja. Haha..jelajah penjuru mata angin dulu dong...

***

Garlic bread bukan nama makanan yang saya kenal sejak lama. Sebagai rakyat jelata, masa kecil saya tidak kenal makanan-aneh-aneh. Definisi makanan aneh-aneh jelas subyektif ya...pokoknya yang tidak pernah atau jarang dikonsumsi lah. Lha, roti tawar kok dioles pakai bawang. Ora umum…(alias nggak lazim).

Samar-samar, saya ingat suatu hari di masa kanak-kanak. Saya bersembunyi di bawah meja untuk mencoba makan roti tawar dengan cara diisi irisan pisang dan susu kental manis cokelat. Waktu itu, cara makan roti tawar yang saya kenal adalah dengan cara dicelupkan ke SKM yang sudah diseduh dengan air (jadi segelas SKM gitu loh..susah amat bilangnya hehehe). Makan dengan cara yang berbeda potensial mengundang reaksi “kowe ki pancen aneh-aneh wae” dari orangtua dan anggota keluarga lainnya. (Artinya : kamu tuh memang aneh-aneh saja).

Siapa related dengan gaya parenting semacam itu? 

Sepertinya, memanggang roti tawar dengan meses dan keju juga tidak saya kenal di rumah. Sepertinya ya…saya lupa sih kapan pertama kali melakukannya hehehe. Yang jelas, roti panggang meses dan keju tidak biasa jadi sarapan masa kecil saya. Mungkin, saya kenal lalu akrab dengan makanan itu setelah jadi anak kos.

Lebih lambat lagi perkenalan dengan si garlic bread. Saya baru mencicip roti oles bawang itu setelah kenal Pizza Hut. Resto ala Italia yang dulu sering saya lihat iklannya di Majalah Bobo (hasil pinjam dari sepupu). Saya masih ingat, iklan itu membuat saya bertanya-tanya, “kayak apa sih rasanya pizza?” Perlu belasan tahun, yakni hingga saya bekerja, untuk akhirnya bisa makan di Pizza Hut.

Hihi, ada jugakah yang related dengan ini?

Ada kan orang kita yang nggak doyan bangsa pizza-pasta? Wajar dong, namanya juga bukan makanan yang biasa dikenal lidah sedari mula. Kalau ada istilah “bahasa ibu”, untuk makanan bisa kali ya digunakan istilah “menu ibu”. Pizza-pasta bukan menu lokal yang lazim diperkenalkan oleh kebanyakan ibu-ibu nusantara. Kalau saya doyan, itu karena lidah saya cuma bisa mencecap dua jenis rasa : enak dan enak banget. 

Hehehe, itu gurauan yang dulu sering dipakai dosen saya untuk para mahasiswa berkantong cekak. Ngenes..tapi kok benar yaaa. Kalau kantong terbatas, makanan ala kadar pun bisa terasa enak kan? Lha gimana, kan pilihan terbatas hehehe.

***

Suatu hari, ketika berselancar di dunia maya, saya ketemu resep garlic bread roti tawar. Hmmh, resep yang simpel surimpel. Ibuk-ibuk yang nggak hobi masak pun rasanya bisa mengeksekusi dengan mudah. 

Berikut resepnya : 

Bahan : 

🍴Roti tawar

🍴Mentega/margarin

🍴Bawang putih, haluskan/parut

🍴Daun seledri, iris halus (kalo lagi nggak ada, saya juga nggak pakai hehehe)

🍴Daun oregano (opsional)

🍴Susu kental manis (opsional ~ saya nggak pernah pakai karena jadi ada manis-manisnya)

Cara membuat : 

🥄Campurkan mentega/margarin dengan bawang putih, oregano, dan seledri.

🥄Oleskan campuran bahan di atas ke permukaan roti tawar. Potong roti kalau mau ukuran yang lebih kecil.

🥄Panggang roti di oven atau di teflon hingga kecoklatan.

Sudah gitu aja…simpel banget kan? Saya mah sukanya resep yang simpel-simpel wkwkwk.

Sebenarnya saya lebih suka hasil panggangan yang lebih kering (pakai oven). Masalahnya, meja dapur di tempat tinggal saya tuh terbatas. Sehari-hari oven nggak selalu stand by untuk digunakan. Kalau mau pakai oven tuh mesti mengeluarkannya  dari tempat persembunyian. Jadi, saya pakai oven hanya kalau bersedia repot memasang dan mengembalikan. Kalau lagi mau cepet, cukup pakai teflon hehehe.

Bentuk dan rasa variasi olahan roti tawar ini memang beda samai garlic bread beneran. Tapi sudah mending lah buat sarapan, bekal, atau ganjal lapar (haha, dasar KMM alias kaum mendang-mending).

Di rumah, anak-anak tidak menyebutnya sebagai garlic bread melainkan roti bawang. Secara literal nggak salah sih… Tapi dasar mental inlander kali ya, ketika disebutkan dengan bahasa Indonesia, kok kesannya jadi beda wkwkw..

Ampuni sahaya wahai para pendiri bangsa.(*)

 

Berbagi :