Rezeki dari Gagal Isi Token Listrik

Teman-teman pengguna listrik prabayar, pernah beli token tapi nggak bisa diinput di meteran? Bukan karena kurang angka atau salah tekan, tapi memang gagal karena kesalahan sistem?

Saya mengalami gagal isi token listrik untuk kedua kalinya pada Desember 2022 lalu. Ini adalah pengalaman gagal isi token yang kedua kali. Pada kejadian pertama, token gagal diinput karena meteran harus diganti. Padahal sebelumnya kami sempat  curiga sama petugas rekanan PLN yang mau mengganti meteran hehehe. 

Baca : Penggantian Meteran Listrik, Penipuankah?

Pada pengalaman kedua, posisi meteran sudah diganti sekitar dua atau tiga bulan sebelumnya. Jadi meterannya masih relatif baru kan…

Pembelian token listrik memang biasa jadi urusan saya. Di pagi hari, saya beli token via toko ijo senilai Rp 500.000 karena alarm meteran di teras sudah bunyi. Sewaktu memasukkan kode, saya nggak memerhatikan tulisan "BENAR" yang biasa muncul di layar meteran ketika input token berhasil.

Baca : Cara Mematikan Alarm Meteran

Saya sudah biasa isi token. Saya ingat dengan pasti,  bunyi alarm berhenti setelah saya input token. Tapi memang, saya tidak cek and ricek saldo stroom. Kalau berhasil, kan harusnya nambah.

Lewat tengah hari, listrik mati. Berhubung merasa sudah isi token jadi saya pikir emang mati listrik dari PLN dong. Waktu berlalu tanpa listrik tapi kami masih tenang. Se-jam, dua jam.. lha kok ga nyala-nyala? Ya udah lah sabar dulu aja.. Saya nggak nanya ke grup WA ibu-ibu kompleks. Soalnya masih berpikir kalau mati listrik semua.

Kebetulan saya ke warung deket rumah. Eh lah, kok kipas AC tetangga sebelah rumah bunyi? Artinya listrik di rumah beliau nggak mati dong. 

Baru deh ketahuan kalau mati listrik cuma di tempat kami. Berarti pengisian tadi pagi gagal? -Seingat saya, selain tidak ada tulisan BENAR,  pas input pagi itu tidak ada tulisan gagal seperti kalau salah atau kurang angka. So saya coba input kode lagi, eh meterannya nggak respon.

Tenaaaaang...tenang..

Nggak usah panik dulu. Kan ada layanan kontak PLN. Soal gangguan listrik memang sudah ada beberapa pengalaman sih. Pengalaman pertama malah agak mendebarkan. Yakni duluuuu ketika tinggal di Medan, meteran listrik di rumah kontrakan mau dicopot sama petugas gara-gaa indikasi pencurian arus. Si penghuni sebelumnya mengutak-utik meteran sehingga pembayaran bisa muraaaah. Kasus berujung pada denda sekian juta yang akhirnya dicicil sama pemilik rumah.

Baca : Hati-hati Listrik Diputus Karena Utak-Utik Meteran

Sore itu juga, saya langsung kontak layanan PLN. Nggak lama kemudian ada petugas datang. Mereka coba input token, eh nggak bisa juga. Terus, saya diminta beli token 20 ribu dan tokennya diinput sama petugas. 

Eh bisa!

Akhirnya petugas bilang kalau kasus seperti ini harus dilaporkan ke kantor layanan PLN. Yaaah…mau nggak mau saya pergi ke kantor layanan PLN Gowa (sekitar 9 km dari tempat tinggal). Di sana, saya dilayani petugas dengan janji akan dihubungi via WA kalau masalah token sudah beres. 

Oh ya, saat pengecekan nomor pelanggan, saya dikasih tahu kalau di meteran saya masih ada saldo stroom sekitar 80 KwH. Saldo itu berasal dari penggantian meteran. 

Eh…agak bingung sih. Soalnya dulu pas ganti meteran, setahu saya stroomnya pas habis (dan  nggak bisa diisi). Tapi ya sudah deh…toh itu keterangan dari petugas PLN. Saya pulang sembari membawa kertas berisi kode token saldo 80 KwH tadi. Kode berhasil saya input.

Sehari kemudian, saya WA bapak petugas PLN untuk follow up kode token bermasalah itu. Namun beliau menjawab, masalah masih diproses. Paling cepat tiga hari kerja, katanya.

Oke deh..

Lewat tiga hari, saya nggak WA petugas lagi. Saya langsung coba masukkan kode token yang gagal input itu. Berhasil!

Saya WA bapak PLN untuk berkabar, tapi hanya dibaca (tidak dibalas). Ya sudah nggak apa-apa. Puji Tuhan. Case closed. 

Eh ternyata masih ada lanjutannya.

Di Januari, sehabis mudik nataru, saya mendapat WA dari nomor asing dengan profil picture PLN. Di pesannya ada foto selembar kertas berisi kode token baru sebagai jawaban dari pengaduan bulan Desember.

Eh lho? Kok?

Tapi oke deh, saya coba input kode baru itu. Wao...bisa masuk dooong.

Seneng…pastiiii. Tapi juga bingung. Kan waktu itu sudah berhasil input? Ini gimana sih?

Selama dua mingguan saya sempat diamkan hal ini dalam kebimbangan. Antara mau diam saja (dapat rezeki nomplok) atau bilang ke PLN? Kalau diam aja kok rasanya nggak fair gitu lho…Saat ada masalah cepat-cepat komplain/lapor. Giliran ada keuntungan seperti ini diem saja.

Keputusan terakhir, saya WA bapak petugas yang menangani masalah itu. Sambil siap-siap kalau mesti bayar. Eh ternyata jawaban bapak petugas simpel dan melegakan 😀:

Rejekita, kalau dalam percakapan di Makassar artinya rezekimu (ta adalah penyebutan kamu yang halus/sopan).

Waaaaah....

Btw, menurut beberapa sumber, berikut beberapa penyebab kegagalan input token listrik :

⚡️Salah/kurang angka saat input kode token. Tapi kalau kejadian seperti ini biasanya akan muncul tulisan "gagal" di layar.

⚡️Salah ID saat membeli token listrik. Ini bisa saja lho, mesti cek kecocokan ID dengan nama ID tiap beli token yaa..

⚡️Kerusakan pada meteran.

⚡️Over limit pada meteran. Saya baru tahu kalau ternyata tiap meteran ada limit stroom yang bisa diisikan.

⚡️Server PLN error.

Entah deh, apa penyebab gagal input token yang saya alami pada kali kedua. Kemungkinan terbesar sih karena poin terakhir.

Finally case closed. Entah sih kalau habis post tulisan ini akhirnya malah ada tagihan 😀😀😀. At least, sekarang bisa tidur nyenyak menggunakan token sekian ratus ribu misterius itu. 

Benar-benar rezeki yaa… (*)

Berbagi :