Medio Februari ini, SIM C-ku habis masa berlakunya. Tentu saja, aku harus segera memperpanjang kalau mau merasa aman saat berkendara. Hampir dua bulan tinggal di Kediri, aku memang belum pernah melewati cegatan alias pemeriksaan surat kendaraan sih. Lha wong jalur berkendaranya paling antar jemput ke sekolah dan seputaran dalam kota. Meski demikian, aku tetap merasa perlu untuk memperpanjang SIM.
Semula, sempat ada wacana untuk memperpanjang SIM saat pulang nyoblos (pemilu) di Temanggung. Namun, karena waktunya pulangnya mepet, aku pilih perpanjang KTP di Kota Kediri. Btw, meski sudah belasan tahun keluar pulau, KTP dan KK-ku masih Temanggung lho. Bersyukur, saat ini bikin/perpanjang SIM tidak harus di kota sesuai alamat KTP. Kalau masih aturan lama, kan jadi wajib pulang kampung (atau pas pulang kampung) untuk urusan SIM.
Lima tahun lalu, aku memperpanjang SIM C di Kota Medan. Aku menulis pengalaman perpanjang SIM di Medan yang bahkan sampai jadi tiga postingan 😀. Aku jadi baca-baca lagi, memang saat itu bikin/perpanjang SIM lintas daerah belum semudah sekarang. Sempat aku tulis di sana, bahkan kenalan yang polisi dan tentara pun, saat itu belum tahu kalau urusan SIM bisa lintas daerah. Kalau sekarang, aku rasa sudah makin banyak yang paham soal urusan SIM lintas daerah yaa..
Oh ya, menjelang pindah ke Kediri dan masih tinggal di Gowa, aku kehilangan dompet. Waaah, saat itu sudah langsung terpikir kudu bikin SIM baru. Sebab, di jalur antar/jemput sekolah lumayan sering ada operasi pemeriksaan surat kendaraan. Kalau nggak ada SIM kan berabe. Bersyukur, dompet yang jatuh di jalan itu dikembalikan oleh orang baik. Alhasil, aku tidak jadi bikin SIM di Gowa/Makassar. Memang bukan jatahnya mengurus SIM di sana hehehe.
Seminggu sebelum SIM-ku berakhir, aku datang ke Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Kota Kediri di Jalan Brawijaya. Namun, karena aku ber-KTP luar kota, pengurusan SIM hanya bisa dilakukan pada hari H. Nah, kalau hari H pas tanggal merah, bisa maju atau mundur satu hari. Sebenarnya, pas cari-cari info, aku sudah baca soal ini. But his/her name is also effort yaa .. 😂 Ya sudah, aku pulang tanpa membawa SIM baru. Sebelum pulang, aku memastikan prosedur perpanjangan SIM di Satpas Kota Kediri. Jangan sampai nanti pas hari H malah masih bingung ini-itu.
Jadi, prosedurnya begini :
Cek kesehatan dan psikologi di klinik yang berlokasi di Jalan WR Supratman. Jaraknya dekat sama Satpas, jalan kaki pun masih oke. Tinggal keluar Satpas, nyebrang jalan lalu ikuti belokan ke kanan. Ada papan penanda, tapi lebih mudah melihat dari banyaknya sepeda motor parkir di situ 😀
Setelah selesai tes, kembali ke Satpas dan ikuti prosedur di sana.
Oke..Sip!!!
Setelah beberapa hari, tibalah waktu yang dinantikan… (tsaaah).
Jadwal buka klinik 07.30 dan aku berangkat dari rumah pukul 07.10 diantar misua. Doski sedang libur, jadi ketimbang gabut di rumah pilih ikut 😀. Jarak dari rumah ke klinik terbilang dekat, palingan 10 menit. Sesuai harapan, di sana belum banyak yang antri. Lokasi tes kesehatan dan psikologi berjarak sekitar 10 meter. Oleh Pak Parkir (yang sudah amat sangat hafal prosedur), aku diarahkan ke klinik kesehatan lebih dulu.
Kliniknya belum buka, tapi pemohon SIM sudah bisa naruh antrian di bapak-bapak yang sedia jasa fotokopi dan map. Tahu begini, nggak perlu persiapan fotokopi SIM+KTP+map dari rumah deh. Kupikir urusan fotokopi bakalan di tempat terpisah gitu…
Berhubung nggak enakan (dududu), aku tetap fotokopi di si bapak tapi pakai map yang aku bawa. Map aku tinggal di situ buat antrian, lalu aku diarahkan ke tempat psikotes. Di sana kasihkan fotokopi SIM dan KTP, lalu nunggu panggilan tes.
Sekitar 15 menit menunggu, tibalah giliranku. Tes-nya bukan satu per satu, tapi bersama-sama di kursi masing-masing kayak ujian. Setiap ada yang selesai mengerjakan, langsung dipanggil pengantri selanjutnya.
Seingatku, pas perpanjangan dulu, nggak pakai psikotes sih. Lembar soalnya nggak boleh difoto dan nihil ketika aku cari di google (carinya selintas aja sih hehehe). Tapi mudah kok tes-nya… Yang sudah pernah tes psikologi buat kerja atau apapun itu, pasti nggak asing lagi dengan soal-soal semacam itu.
Setelah selesai mengerjakan, lembar kerja langsung diperiksa saat itu juga. Aku lulus, jadi langsung diarahkan periksa kesehatan. Entah gimana deh kalau nggak lulus, mungkin harus mengulang yaa…
Di klinik kesehatan, aku ngantri lagi. Bersyukur baru sebentar antri sudah dipanggil. Tes kesehatannya cuma ditanya-tanya (kecuali buta warna yang memang harus baca lembaran tes buta warna). Bener-bener kayak formalitas aja, sekadar diukur tensi pun tidak (haha..sudah pada tahu kan yaa…).
Selesai urusan psikotes dan cek kesehatan, aku lanjut ke Satpas. Di sana, langsung serahkan berkas psikotes dan kesehatan, lalu antri lagi. Prosedur selanjutnya seperti berikut :
Dipanggil untuk bayar asuransi. Aku sempat baca, asuransi saat pembuatan SIM sebenarnya tidak wajib. Namun, ketika aku tanyakan ke mbak petugas, dia bilang semua pengurusan SIM wajib bayar asuransi yang kalau ada kasus klaim via Jasa Raharja. Ya sudah, aku tanya aja sih, nggak mau debat/tanya lebih jauh. Semoga selama lima tahun ini tidak perlu klaim (yang berarti aku tidak celaka saat berkendara). Dan semoga uang asuransiku berguna buat orang lain yang membutuhkan.
Dipanggil untuk bayar perpanjangan SIM.
Dipanggil untuk foto.
Selesai foto, langsung ke bagian pencetakan yang berada di ruangan itu juga. Nggak pakai antri lama, langsung selesai deeh…Kalau sebelumnya SIM-ku masih primordial (ada label provinsi), sekarang sudah SIM merah putih alias nasional. Uhuyyy (haha, demam Komeng niih).
Total biaya untuk perpanjangan SIM di Satpas Kota Kediri :
Fotokopi + Map Rp 5.000
Psikotes Rp 100.000
Cek kesehatan Rp 25.000
Asuransi Rp 50.000
Perpanjangan SIM C 75.000
TOTAL : Rp 255.000
(Parkir, jajan -kalo jajan- dll nggak dimasukin yaa…hehehe).
Kesan perpanjangan SIM di Satpas Kediri :
Proses clear, tidak ada calo (entah kalau aku nggak lihat :D). Duluuu zaman pertama bikin SIM, praktik percaloan SIM masih terang benderang. Bahkan pembuatan SIM pertamaku juga dibantu ordal huhuhuhu (maap yaa, saat itu sama sekali belum paham dan sistemnya masih bikin calo mudah beroperasi). Respek untuk kemudahan pengurusan SIM.
Antrian tertib dan ruangan cukup nyaman. Saat mengantri di luar gedung untuk bayar asuransi, disediakan tenda dan kursi. Sedangkan antrian bayar SIM dilakukan di dalam ruangan yang cukup lebar dan ber-AC.
Alat foto dan sidik jari ada empat biji, tentu sangat membantu supaya antrian tidak terlalu lama.
Lima tahun lagi, entah akan kembali perpanjang di tempat ini atau di kota lain lagi. Mana tahu nanti butuh bikin SIM A di sini yaaa… Masih pengin bisa nyetir mobil euy.
Overall, bravo untuk Satpas Kota Kediri.
wah info seperti ini pastinya bermanfaatt banget untuk masyarakat yang hendak memperpanjang SIM C terutama yang domisilinya di Kediri
BalasHapusKalau kemarin aku perpanjang sim c di Jakarta di Mal pelayanan publik mbak, abisnya ga jauh dari mbak. Kayanya 200an juga, aku agak lupa. Tapi di sana cepet banget ga sampai setengah jam, beda banget sama 5 tahun yang lalu di Jakarta
BalasHapusSelamat sudah dapat SIM (nasional) barunya. Sekarang, katanya makin mudah lagi dengan pelayanan perpanjangan SIM melalui aplikasi. Tidak tertarik mencobanya kah?
BalasHapusKalau sekarang saya agak kurang sreg dengan masa berlaku SIM mbak. Karena sudah disesuaikan dengan tanggal saat buat SIMnya. Jadi rawan terlupa, karena beda dengan tanggal lahir.
sebenarnya kalau tanpa calo tuh bisa murah ya bayarnya, meski prosesnya juga lama tapi langsung clear aja, untung juga lulus ya ujiannya, kalau pakai calo mahal bener tapi yang gitu pakai jalan cepat, hihihi
BalasHapusAduh pengen banget punya SIM A dan C, selama ini pake motor/mobil ga punya SIM, jd ga berani jalan jauj. Kalau udah punya SIM enak ya, memperpanjang SIM ternyata ga sulit ya
BalasHapusSekarang sepertinya kalau perpanjangn SIM sudah lebih enak ya, karena dengar dari beberapa teman yang perpanjang seperti itu. Aku biasanya perpanjang SIM A dan ini juga cari yang dekat rumah biasanya.
BalasHapusDi Jakarta kurang lebih alurnya sama. hanya saja di sini banyak calo karena pemohon juga luar biasa banyak dan berkejaran dengan waktu. Jadilah calo itu laris manis karena potong kompas banget. Nah, bisa juga perpanjangan online. Cuma agak susah di psikotest-nya karena harus fokus dan jaringan kudu was-wes.
BalasHapuskelihatannya sudah jauh lebih tertib ya mba, padahal dulu kan ngeri gt deh urusan kayak gini, bikin capek. Bagus deh makin baik tata kelolanya, masayarakt juga nyaman dan jadi taat untuk perpanjangan tepat waktu
BalasHapusKalau di Surabaya, perpanjangan SIM di dalam mall, Kak. Dah lah enak sambil cuci mata wakakaka. Kalau dis ini sih tes kesehatan dan psikotes hanya formalitas. Sudah pasti lulus. Secara procedural sama cara pengurusannya. Lebih mudah ya meski biasanya lebih mahal. Perpanjangan SIM C aslinya cuma 75.000 bisa bengkak sampai 225.000 hiks.
BalasHapusSebenenrnya kalo ada waktu dan kemauan tuh bener ngurus swndiri kaya dirimu ni ya mak. Daripada dikerjain calo kan sayang duitnya mending dipke jajan..btw selamat ya udah punya SIM baru
BalasHapusSekarang mengurus perpanjangan SIM lebih mudah dan cepat ya waktunya, nggak banyak calo lagi. Salfok aku dirimu pindah-pindah ke banyak kota yaa..
BalasHapusSeru sekali hidupnya nomaden ya mbak, perpanjang SIM pun jadi tergantung lagi tinggal di mana. Aku sih dukung pindah ke kota lain lagi 5 tahun mendatang biar bisa nulis review-nya di blog ini. Haha!
BalasHapusMenurutku walau ini cerita pengalaman pribadi, tapi isinya informatif banget, siapa tau ada yang lagi cari info perpanjang SIM C di Kediri juga.
Kenapa yaa.. hadiah ulang tahun selalu dirayain se-Kantor Satpas setiap 5 tahun sekali?
BalasHapusHuhuhu, aku juga tahun 2024 kudu perpanjang lagi nih.. Aslinya mau aku cuekin, tapi kata suami, daripada mati, nanti tes dari awal lagi loo.. Takut juga aku kalo disuru test drive lagi..
Selamat, ka Lis.. uda dapet SIM baruu..
Fotonya gimana? Suka tydack?
Hihihi~
Suka nih kalau pengurusan pembuatan maupun perpanjangan SIM jadi lebih tertib. Syukur-syukur bisa mengurangi bahkan memberantas yang namanya calo. Huhuhu pengen banget lihat yang sesuai SOP lah ya, jangan pakai jalur-jalur ilegal mulu. Mirisnya, banyak yang bangga pun dengan jalur-jalur ilegal gitu
BalasHapusKalau dilihat dari alurnya, sekarang jauh lebih tertib dan tertata ya mba. Wajib diketahui nih sama masyarakat Kediri yang mau perpanjang SIM
BalasHapusSemoga bapak-bapak polisi yang jujur dan amanah di satpas Kota Kediri mendapat rejeki yang berkah berlimpah atas kedisiplinan dan usaha bersih dalam pelaksanaan pembuatan SIM masyarakat.
BalasHapusProses perpanjangan SIM ternyata lumayan panjang juga, ya. Bahkan ada tes psikologinya juga. Tapi keliatan lebih teratur ya.
BalasHapusPerpanjangan SIM kaya buat baru ya, Mba. Setahu aku malah lebih simpel, apalagi kalau di tempat yang mobil keliling itu.
BalasHapusSaat ini kita makin dimudahkan dengan berbagai pelayanan publik yang bagus macam perpanjangan SIM C ini. Sekarang pake psikotes segala ya? Dulu klo perpanjang SIM, cuma di bis SIM keliling, isi2 data dan potret aja. Entah klo sekarang yaaa
BalasHapusWah, rinci sekali ini pembahasan perpanjangan SIMnya. Pastinya sangat berguna ini untuk yang mau perpanjang SIM. Btw aku udah lupa dulu itu pakai psikotes gak ya? Seingat saya cuma tes masa aja deh kesehatannya kalau di Kota Malang
BalasHapusLega bacanya. Cukup lancar ya, Mbak, baik tesnya maupun antrenya. Kalo aku meski bisa berkendara sepeda motor tapi belum punya SIM C. Huhu. Dan emang pake sepeda motornya juga buat anjem anak sekolah yang notabene deket banget sih.. hehe.
BalasHapusalhamdulillah prosesnya nggak terlalu ribet ternyata yaaa mak.. Seneng liat warga indonesia yang taat berkendara giniii. hihi.
BalasHapus